Secercah Harapan di Jumat Berkah: Sentuhan Kecil BRI BO Tambun untuk Anak Yatim dan Dhuafa

Filantropi549 Views

 

Bekasi, – Udara pagi di Pekopen, Tambun Selatan, masih terasa hangat ketika langkah-langkah kecil anak-anak Rumah Harapan Abe mulai memenuhi halaman. Senyum mereka merekah, bukan karena gemerlap permainan atau pesta mewah, melainkan karena satu hal yang mungkin bagi kita sederhana—nasi box (kotak) dan kasih sayang yang tulus dari orang-orang yang peduli.

Pada Jumat (2/5/2025) lalu, BRI Branch Office (BO) Tambun tak sekadar menyalurkan bantuan. Mereka hadir dengan hati. Di bawah langit Bekasi yang bersahabat, mereka menyambangi Rumah Harapan Abe, sebuah tempat sederhana namun penuh cinta, untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dan dhuafa yang tinggal di sana.

“Jumat Berkah”, begitu nama kegiatan itu. Sebuah inisiatif kecil, tapi berdampak besar. Puluhan nasi kotak disiapkan, tak sekadar untuk mengisi perut, tapi juga untuk menghangatkan hati. Diberikan langsung oleh para staf BRI BO Tambun, kegiatan itu menjadi jembatan rasa antara mereka yang diberi amanah lebih dan mereka yang masih berjuang dalam keterbatasan.

“Bukan soal besar atau kecilnya pemberian, tapi tentang ketulusan untuk hadir dan peduli,” tutur Levo Dharata Pratama, Pemimpin Cabang BRI BO Tambun. Di sela-sela aktivitas, Levo tampak membungkuk menyapa seorang anak perempuan berkerudung merah muda yang memeluk erat boks makanannya. “Semoga ini jadi rezeki yang membawa senyum untuk mereka.”

Di Rumah Harapan Abe, setiap sentuhan perhatian menjadi cahaya. Tempat itu bukan sekadar penampungan. Ia adalah rumah bagi mereka yang kehilangan—orangtua, tempat berlindung, dan kadang harapan. Namun, hari itu, harapan itu kembali menyala.

Salah satu anak, sebut saja Dimas (8), dengan polos berucap, “Aku senang… hari ini aku makan ayam. Terima kasih, BRI.” Kalimat itu sederhana, tapi seperti menampar kesadaran kita. Di luar sana, banyak anak seperti Dimas yang merayakan makanan lezat sebagai peristiwa langka.

Apa yang dilakukan BRI BO Tambun bukanlah sebuah acara seremonial biasa. Di balik paket makan siang, tersimpan pesan bahwa perusahaan bukan sekadar tempat mencari keuntungan. Ia bisa menjadi agen kebaikan. Ia bisa menjadi tangan yang menyeka air mata, atau bahu yang menahan beban hidup anak-anak yang kehilangan.

Kegiatan ini bukan yang pertama, dan bukan yang terakhir. BRI berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari denyut sosial masyarakat, terutama mereka yang kerap terpinggirkan dalam deru kota dan riuhnya kehidupan modern.

“Nilai-nilai kemanusiaan harus terus dirawat. Hari ini kami berbagi nasi box, esok kami ingin berbagi lebih banyak lagi bagi masyarakat sekitar perusahaan,” ujar Levo, dengan nada penuh harap.

Ketika kegiatan usai dan staf BRI bersiap kembali ke kantor, senyum-senyum kecil dari anak-anak Rumah Harapan Abe masih tergambar jelas di wajah mereka. Hari itu, mungkin dunia tidak berubah secara drastis. Tapi bagi anak-anak itu, Jumat kali ini terasa berbeda: lebih hangat, lebih berarti, dan lebih penuh cinta.

Dan mungkin, itulah makna sejati dari keberkahan.

(Edy/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *