Peduli, Tim Pengmas FKM Unair Inisiasi Pos UKK dan Kepesertaan Jaminan Sosial Kampung Nelayan di Tulungagung

Edukasi747 Views

Surabaya, – Nelayan tradisional adalah mereka yang berbisnis atau berburu ikan dan masih konservatif dalam menggunakan alat tangkap ikan seperti perahu yang dapat menampung dua orang, mesin tempel berkapasitas 5,5 PK, dan alat tangkap seperti jaring dan pancing. Nelayan tradisional yang merupakan pekerja informal dengan jumlahnya yang besar dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang mereka hadapi, perlu dibina dan diberikan pelayanan kesehatan, salah satunya melalui pengembangan dan pemanfaatan Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Program S2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Dr. Indriati Paskarini, S.H., M.Kes., dalam keterangannya pada media ini, Kamis (12/12/2024).

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh nelayan tradisional, lanjut Indri -sapaan karibnya- adalah belum terlindungi oleh jaminan sosial. Seperti misalnya, saat Indri dan mahasiswa program magister K3-nya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pantai Klatak dan Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

“Kami juga menemukan permasalahan lain yang dihadapi oleh masyarakat nelayan di Pantai Klatak dan Popoh yaitu belum adanya Pos UKK yang dapat menjadi sarana untuk mendapatkan akses pada layanan kesehatan dan keselamatan kerja,” imbuh Indri.

Menurut Indri, Pos Upaya Kesehatan Kerja atau UKK merupakan upaya kesehatan kerja bagi pekerja informal yang bersumber daya dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja itu sendiri. Karena itulah, saat melakukan kegiatan pengmas mereka pada 20-12 Februari 2024 lalu itu, Indri dan tim mahasiswa program magister K3 melakukan kegiatan yang meliputi upaya promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit di Balai Warga Desa Besole dan Desa Keboireng, Tulungagung.

“Ya, waktu giat pengmas itu, kami melakukan pengabdian masyarakat berupa identifikasi dukungan sosial yang meliputi dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasional, dan dukungan penghargaan yang telah diperoleh oleh nelayan dan yang ke depannya diharapkan oleh Nelayan yakni adanya Focus Group Disscussion atau FGD lintas sektoral untuk menginisiasi pembentukan Pos UKK,” papar Indri.

“Kami melakukan sosialisasi dalam upaya meningkatkan kepesertaan nelayan dalam BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, lalu memberikan bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan sebagai upaya meningkatkan kepesertaan nelayan dalam BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta melakukan pembentukan sekaligus pelatihan kader K3 Kampung Nelayan di Pantai Klatak dan Pantai Popoh,” tukas Indri menambahkan.

Indri berharap ke depannya, kegiatan yang dilakukan diri dan timnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional khususnya di Kampung Nelayan, Kabupaten Tulungagung. Karena menurutnya, kesejahteraan dapat tercapai dengan mempermudah akses mendapatkan layanan kesehatan dan atau keselamatan kerja melalui adanya Pos UKK serta terlindunginya nelayan dengan jaminan sosial seperti BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

“Nelayan juga akan meningkat kesejahteraannya apabila bisa mandiri dalam mengupayakan kesehatan dan keselamatan selama bekerja sehingga dapat lebih produktif,” pungkas Indri.

(laura/jafar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *