Tulungagung, – Di tengah panas terik pagi yang menyengat, Serda Paulus melangkah mantap memasuki Gudang Bulog Pulosari, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Kamis (15/05/2025). Tak sekadar menunaikan tugas, kehadirannya adalah wujud nyata pengabdian tanpa pamrih demi menjaga denyut nadi pangan masyarakat.
Sebagai anggota Koramil Tipe B 0807-05/Ngunut, dan juga seorang Babinsa, Paulus tidak hanya mengawal wilayah, tetapi juga memantau langsung ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Ia memastikan bahwa beras—makanan pokok yang menjadi hak dasar setiap warga—tersedia cukup dan terdistribusi adil.
“Pemantauan ini penting untuk memastikan ketersediaan stok beras, apalagi kebutuhan masyarakat terus bergerak dinamis,” ujar Paulus, matanya menyapu setiap karung beras dengan cermat.
Tak berhenti di sana, Paulus menegaskan bahwa keterlibatan TNI AD dalam urusan pangan bukan sekadar prosedur, tetapi panggilan nurani. Ia dan rekan-rekan Babinsa di seluruh Indonesia berdiri di garda depan, mengawal distribusi logistik, menjaga kualitas dan kuantitas beras, hingga memastikan tidak ada satu pun warga yang terlewatkan dari hak dasarnya: makan.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai bagian dari denyut kehidupan masyarakat. Ketahanan pangan bukan urusan satu instansi, tapi tugas bersama yang kami emban dengan hati,” tuturnya dengan suara tegas namun hangat.
Langkah Serda Paulus adalah bagian dari mozaik besar ketahanan pangan nasional. Di balik seragam loreng yang dikenakannya, ada kepedulian, ada semangat juang, dan ada cinta untuk negeri. Ia tahu, menjaga beras di gudang adalah menjaga masa depan anak-anak bangsa di meja makan mereka.
(Arwang/Sulaiman)
