
Nduga, – Pagi di Kampung Kolam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, belum sepenuhnya terangkat dari kabut ketika derap sepatu para prajurit terdengar menyusuri jalan tanah. Di antara rumah-rumah sederhana, kehadiran Satgas Pamtas Mobile RI–PNG Yonif 300/Brajawijaya bukan sekadar patroli rutin. Hari itu, Selasa (30/12/2025), mereka datang membawa sesuatu yang lebih dekat dengan kebutuhan warga: perhatian dan layanan kesehatan.
Dipimpin Kapten Inf Dody Suyono, personel Pos Quary Bawah menyambangi kampung yang berada di wilayah pedalaman Papua itu. Selain memastikan keamanan wilayah, para prajurit membuka layanan pemeriksaan kesehatan sederhana, memeriksa keluhan warga, membagikan obat-obatan, serta mendengarkan cerita tentang sakit yang kerap datang tanpa sempat ditangani tenaga medis.
Di sebuah teras rumah, Julius Murib duduk sambil menggenggam obat yang baru diterimanya. Senyum tak lepas dari wajahnya. “Kami sangat terbantu. Pengobatan ini penting bagi kami,” ujarnya pelan. Kehadiran prajurit TNI, menurut Julius, memberi rasa aman sekaligus keyakinan bahwa kampung mereka tidak dilupakan.
Bagi warga Kampung Kolam, layanan kesehatan semacam ini bukan perkara sepele. Jarak fasilitas kesehatan yang jauh dan kondisi geografis yang sulit membuat pengobatan sering kali menjadi kemewahan. Karena itu, anjangsana yang dilakukan Satgas Brajawijaya terasa sebagai jembatan antara negara dan masyarakat di ujung wilayah.
Komandan Satgas Yonif 300/Brajawijaya menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya membangun kepercayaan dan kedekatan dengan masyarakat. Patroli keamanan, katanya, berjalan beriringan dengan kepedulian sosial. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Di Kampung Kolam, keamanan dan kesehatan akhirnya bertemu dalam satu langkah. Di tengah sunyi pegunungan Papua, prajurit dan warga berbagi ruang, membangun rasa aman, sekaligus harapan akan hidup yang lebih sehat.(*)
(Donny/Sulaiman)












