
Batam, – Deru langkah kerjasama Indonesia dan Singapura kembali menggema di Batam. Panglima Komando Operasi Udara I, Marsda TNI Muzafar, S.Sos., M.M., mendampingi Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, saat meninjau secara langsung jalannya Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) “Griffin Cakti 2025” antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Singapore Armed Forces (SAF), Selasa (3/6/2025).
Latihan yang berfokus pada operasi kontra-terorisme, penyelamatan sandera, serta penanganan ancaman teroris di laut ini menjadi ajang unjuk kekuatan sinergi dua negara dalam menjaga kawasan strategis seperti Selat Malaka dan Selat Singapura.
Setibanya di Bandara Internasional Hang Nadim, Panglima TNI disambut hangat oleh Danlanud Hang Nadim, Letkol Pnb Hendro Sukamdani, bersama sejumlah petinggi militer, antara lain Panglima Koarmada I, Pangdam I/Bukit Barisan, Kapolda Kepri, serta Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.
Dari bandara, rombongan Panglima TNI bergerak menuju Markas Komando Lantamal IV Batam, tempat utama penyelenggaraan latihan. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Pangkohanudnas, Asintel dan Asops Panglima TNI, Kapuspen TNI, Kapusada TNI, serta Dandenma Mabes TNI.
Latgabma “Griffin Cakti 2025” sendiri berlangsung selama tiga hari, sejak Senin (2/6/2025) hingga Rabu (4/6/2025), dengan melibatkan satuan-satuan elit dari ketiga matra TNI dan SAF.
Menurut siaran resmi Puspen TNI, latihan ini bertujuan meningkatkan interoperabilitas, kesiapsiagaan, dan respon cepat kedua angkatan bersenjata dalam menghadapi ancaman non-tradisional di kawasan rawan seperti Selat Singapura, jalur vital perdagangan dunia yang kerap menjadi target kejahatan lintas batas.
Dengan kehadiran para komandan strategis dari dua negara, Latgabma ini bukan sekadar latihan militer biasa, melainkan komitmen bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. “Griffin Cakti” menjadi simbol kekuatan kolaboratif untuk dunia yang lebih aman.(*)
Editor: Sulaiman













