Menjaga Harapan di Tanah Misi: Prajurit Garuda Siapkan Shelter Hadapi Situasi Genting

Internasional296 Views

Lebanon, – Di balik senyapnya sore di Markas Besar UNIFIL, terlihat geliat yang penuh makna. Para prajurit Garuda dari Force Headquarters Support Unit (FHQSU) Kontingen XXVI-Q dengan sigap dan tenang melakukan pengecekan menyeluruh terhadap shelter, Battle Wagon (BW), dan Contingency Relocation Point (CRP)—titik-titik penting yang kelak bisa menjadi penentu keselamatan saat situasi berubah tak menentu.

Hari itu, Senin 28 April 2025, bukan sekadar tanggal di kalender. Ia menjadi saksi dari komitmen tak tergoyahkan para duta bangsa dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan. Pengecekan dan pemeliharaan fasilitas perlindungan ini menjadi bentuk kesiapsiagaan maksimal, agar seluruh personel yang bertugas di markas besar siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun.

“Kami tidak bisa bertaruh pada kemungkinan. Di medan misi, kami harus selalu siap. Ini bukan hanya soal teknis—ini soal nyawa, soal menjaga kepercayaan bangsa,” ujar Mayor Mar Mikael Rolen, Kepala Seksi Logistik (Kasiminlog) FHQSU XXVI-Q, dengan nada tegas namun mengandung keteduhan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi media ini, Minggu (4/5/2025) malam.

Baginya, setiap langkah yang diambil adalah wujud cinta pada tanah air. Meskipun jauh dari Indonesia, para prajurit Garuda tidak kehilangan arah. Mereka tahu, di pundak mereka tergantung harapan—baik dari rekan-rekan mereka di lapangan, dari anak-anak yang menunggu kepulangan, hingga dari Ibu Pertiwi yang mengutus mereka sebagai penjaga perdamaian dunia.

Prajurit Garuda bukan hanya hadir sebagai penjaga fisik, tetapi juga penyangga moral dan harapan. Di tengah gejolak kawasan, mereka menguatkan satu sama lain, memelihara semangat, dan meneguhkan janji bahwa Indonesia akan selalu hadir saat dunia memanggil.

Dengan langkah-langkah sederhana namun sarat makna, dari pengecekan shelter hingga pengamanan kendaraan tempur, mereka menunjukkan bahwa perdamaian harus dipelihara—dengan kerja nyata, dedikasi, dan keberanian.

Karena di tanah misi, harapan bukanlah kata yang hampa. Ia hidup dalam ketulusan para prajurit Garuda.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *