Markaswalet, Startup Surabaya yang Membuka Jalan Baru Budidaya Walet Digital di Indonesia

Ekonomi792 Views

 

Surabaya, – Dari jantung Kota Surabaya, lahir sebuah gebrakan yang mulai mengguncang peta agroteknologi Indonesia: Markaswalet. Startup lokal ini bukan sekadar pelaku industri — mereka adalah pelopor transformasi digital di sektor budidaya walet, membawa harapan baru bagi ribuan petani walet di seluruh penjuru negeri.

Langkah penting itu terlihat nyata pada 19–20 Mei 2025 lalu, saat Markaswalet dipercaya menjadi mitra resmi dalam Training of Trainer (ToT) Budidaya Walet 2025 yang digelar oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur di UPTD BPPSDMP Kaltim. Pelatihan berskala provinsi ini mengangkat tema besar: “Optimalisasi Budidaya Walet Produktif dengan Teknologi”, dan diikuti oleh 20 peserta terpilih dari lima kabupaten/kota.

Selama dua hari yang intensif dan penuh semangat, para peserta tak hanya belajar teori, tetapi juga diperkenalkan pada masa depan budidaya walet yang cerdas dan berkelanjutan. Mulai dari desain ideal rumah walet, pemanfaatan suara dan aroma khusus, hingga teknik pencucian sarang yang higienis — semua disampaikan dalam pendekatan ilmiah namun membumi.

Yang paling menggugah, Markaswalet menghadirkan teknologi revolusioner: kamera IoT yang mampu menghitung populasi burung walet secara otomatis.

“Kami ingin petani walet Indonesia naik kelas. Dengan teknologi, mereka tak lagi berjalan dalam gelap — kini mereka bisa membuat keputusan berdasarkan data yang akurat,” ujar Satria Aji, Chief Business Development Markaswalet dalam keterangan tertulisnya pada media ini, Minggu (25/5/2025) malam.

Pentingnya terobosan ini ditegaskan oleh Ihyan Nizam, Plt. Kabid Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan DPKH Kaltim. “Kalimantan Timur menyimpan potensi luar biasa dengan lebih dari 4.600 rumah walet. Produksi kita tahun lalu mencapai 176,524 ton. Jika didukung teknologi — termasuk inovasi seperti yang dibawa Markaswalet — kita bisa menjadikan Kaltim sebagai poros ekspor walet nasional,” ucapnya penuh keyakinan.

Namun, keunggulan Markaswalet tak berhenti pada perangkat keras. Mereka juga meluncurkan aplikasi digital karya anak bangsa yang kini digunakan luas oleh petani walet dari kota hingga pelosok. Aplikasi ini mampu memantau suhu, kelembapan, hingga transaksi alat budidaya dan hasil panen. Bahkan, proses pendaftaran VKN (Veterinary Control Number) untuk sertifikasi rumah walet kini bisa dilakukan hanya dengan beberapa klik.

Partisipasi Markaswalet dalam pelatihan strategis ini adalah bukti bahwa inovasi lokal punya taji nasional. Dari Surabaya, mereka bergerak membawa perubahan. Dengan visi besar dan teknologi yang inklusif, Markaswalet tak hanya menjadi solusi — mereka adalah harapan baru bagi masa depan budidaya walet Indonesia yang lebih modern, adil, dan berkelanjutan.

. Masa depan budidaya walet telah tiba — dan ia dimulai dari tangan anak-anak bangsa.(*)

Editor: Jafar G B

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *