Di Balik Kolam Lele New Vicadha: Ketika TNI Bikin Lomba Mancing dan Rakyat Pulang Bawa Motor

Ekonomi613 Views

Malang, – Sabtu (10/5/2025) pagi yang cerah di Singosari, Malang. Udara masih lembab bekas hujan semalam, tapi semangat orang-orang di Kampoeng Tentara, Ardimulyo, justru menghangat. Di sanalah, sesuatu yang sederhana tapi penuh makna terjadi: grand opening kolam pancing New Vicadha Kostrad.

Bukan sekadar kolam lele biasa. Ini kolam yang dibuka langsung oleh Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo. Pak Jenderal nggak cuma motong pita, tapi juga ikut melepas ikan patin ke kolam, bareng para perwira lain. Seolah bilang: “Ini bukan cuma ikan, ini harapan yang kita tebar.”

Event ini jadi bagian dari rangkaian ulang tahun ke-64 Divif 2 Kostrad. Tapi alih-alih bikin serem-sereman ala baris-berbaris, mereka milih bikin lomba mancing. Karena, ya, siapa sih yang nggak suka mancing? Apalagi kalau hadiahnya sepeda motor.

“TNI itu dari rakyat, kembali untuk rakyat. Kita kerja ikhlas, samakan frekuensi demi kesejahteraan bersama,” kata Pak Panglima. Kalimatnya pelan tapi dalam, kayak kail yang dilempar ke tengah kolam.

Begitu sirine dibunyikan, peserta lomba langsung khusyuk. Bukan khusyuk kayak salat, tapi hampir. Mereka diam, serius, matanya tajam ke pelampung. Tapi sesekali ketawa juga, saling goda, saling cerita. Suasananya adem. TNI dan warga nyampur, tanpa jarak, tanpa canggung.

Ada 67 kursi yang disediakan. Penuh semua. Dari bapak-bapak berkumis, pemuda, sampai emak-emak penyemangat dari pinggir kolam. Semua berharap joran mereka bawa rejeki.

Dan rejeki itu benar-benar datang ke tim Calista. Mereka berhasil dapat hadiah utama: satu sepeda motor dan satu sepeda listrik. Diserahkan langsung oleh Kolonel Setyo Budiyono, mewakili Pangdivif. Tapi yang lebih bikin haru adalah ekspresi mereka. Kaget, senang, hampir nggak percaya. “Beneran kita, Pak? Ini motor?” kira-kira begitu.

Hadiah lain juga dibagikan: kipas angin, blender, dispenser—benda-benda sederhana yang bikin rumah jadi lebih hidup. Tapi yang paling mahal dari semua itu adalah rasa kebersamaan. Ada ikatan yang nggak bisa dijelaskan dengan angka. Antara TNI dan rakyat, antara jenderal dan nelayan darat.

Di zaman yang makin riuh, kolam ini seperti jeda. Tempat kita duduk bareng, mancing, ngobrol, dan merasa: “Oh iya, kita ini saudara.”

(Arif/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *