Dari Hulu ke Hilir, Ekspansi Kabantara Grup Dukung Ketahanan Industri Nasional

Ekspansi Sasar 3 Provinsi dan 11 Kabupaten

Ekonomi40 Views


Surabaya, – Kaisar Bauksit Nusantara Grup (Kabantara Grup) menyiapkan ekspansi usaha pertambangan bauksit yang direncanakan mulai berjalan pada 2026. Ekspansi ini menyasar tiga provinsi dan 11 kabupaten, serta diarahkan untuk membangun rantai industri bauksit terintegrasi dari hulu hingga hilir guna memperkuat ketahanan industri nasional.

Pendiri Kabantara Grup, HRM Khalilur R. Abdullah Sahlawiy atau yang akrab disapa Gus Lilur, menyatakan bahwa langkah ekspansi tersebut tidak semata berorientasi pada peningkatan produksi bahan mentah, melainkan sebagai bagian dari strategi jangka panjang memperkuat kemandirian industri mineral strategis di dalam negeri.

“Area kerja penguasaan konsesi tambang bauksit Kabantara Grup meliputi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau,” ujar Gus Lilur, dalam keterangannya, Kamis (25/12/2025).

Di Kalimantan Barat, wilayah sasaran mencakup Kabupaten Ketapang, Mempawah, Sanggau, Kubu Raya, Landak, dan Kayong Utara. Sementara di Kalimantan Tengah, ekspansi direncanakan berlangsung di Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, Lamandau, dan Katingan. Adapun di Provinsi Kepulauan Riau, konsesi tambang bauksit berada di Kabupaten Bintan.

Menurut pengusaha muda NU asal Situbondo itu, penyebaran lokasi konsesi di sejumlah wilayah strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan ekonomi sekaligus memperkuat basis industri di daerah. “Pengembangan sektor hulu harus diikuti dengan penguatan industri hilir agar nilai tambah sumber daya alam benar-benar dirasakan di dalam negeri,” katanya.

Sebagai kelanjutan dari ekspansi pertambangan, Kabantara Grup merencanakan pembangunan fasilitas pengolahan berupa smelter alumina. Fasilitas ini diproyeksikan menjadi simpul penting dalam sistem hilirisasi bauksit nasional, sekaligus mendukung kebutuhan industri strategis berbasis aluminium.

Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi lokasi utama yang dipertimbangkan untuk pembangunan smelter. Selain itu, Kabantara Grup juga membuka opsi pembangunan smelter di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki cadangan batubara melimpah sebagai sumber energi.

“Bauksit dari Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kepulauan Riau akan diolah di dalam negeri. Sementara batubara sebagai bahan bakar smelter akan dipasok dari tambang di sekitar lokasi smelter,” ujarnya.

Ia menambahkan, integrasi pertambangan dan industri pengolahan diharapkan memberikan dampak strategis bagi daerah, mulai dari penciptaan lapangan kerja, tumbuhnya industri pendukung, hingga penguatan kapasitas industri nasional.

Dalam konteks yang lebih luas, pengembangan industri bauksit terintegrasi dinilai berkontribusi pada ketahanan ekonomi dan industri nasional, sejalan dengan agenda hilirisasi sumber daya mineral.(*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *