Boyolali, – Di tengah hamparan sawah yang menguning dan semilir angin dari kaki Gunung Merbabu, langkah kaki seorang prajurit menyatu dengan alur perjuangan petani. Tanpa dentuman senjata, namun dengan tekad yang tak kalah kuat, Babinsa Koramil 14/Klego Kodim 0724/Boyolali, Serma Nur Khamim, hadir di garis depan medan ketahanan pangan bangsa.
Selasa (3/6/2025), ia mendampingi kegiatan Serapan Gabah Petani (Sergap) di dua desa yaitu Tanjung dan Banyu Urip, Kecamatan Klego. Dari tangan para petani seperti Ibu Dwi Sumiyati dan Bapak Nurhidayat, hampir 2 ton gabah berhasil diserap, menjadi simbol harapan dan keberlanjutan di tengah gejolak harga dan iklim pertanian.
Pendampingan ini bukanlah tugas biasa. Ia adalah bagian dari misi strategis TNI AD untuk menyokong program ketahanan pangan nasional, memastikan bahwa dari desa-desa kecil pun, tonggak swasembada pangan bangsa ditegakkan.
“Kami tidak hanya mendampingi, kami ikut berjuang bersama para petani. Karena dari bulir-bulir gabah inilah, martabat bangsa disemai,” ujar Serma Nur Khamim, Selasa (3/6/2025).
Dalam kegiatan itu, TNI tak sekadar membantu serapan hasil panen, tetapi juga hadir sebagai penyambung harapan. Melalui kolaborasi dengan dinas pertanian dan para pelaku usaha tani, mereka membantu menstabilkan harga gabah dan memperluas jangkauan pemasaran, sehingga petani tidak lagi merasa ditinggalkan.
Program Sergap ini adalah salah satu bentuk konkret dari doktrin teritorial TNI, bahwa keamanan dan kesejahteraan rakyat berjalan beriringan. Di tengah ancaman inflasi pangan global, TNI tak hanya menjaga batas negara, tapi juga menjaga isi lumbung-lumbung desa.
Tak heran bila kehadiran Babinsa di sawah-sawah Boyolali disambut dengan rasa syukur dan hangat oleh para petani.
“Pak Babinsa selalu datang bukan hanya saat panen, tapi sejak kami mulai menanam. Itu sangat berarti. Kami merasa diperhatikan,” ujar Ibu Dwi Sumiyati, matanya berkaca-kaca.
Dari pematang sawah hingga istana negara, ketahanan pangan adalah isu strategis. Dan di medan itu, TNI bukan penonton, melainkan pelaku utama. Dengan semangat gotong royong dan keberpihakan pada rakyat, Koramil Klego ikut membangun pondasi Indonesia yang berdaulat di bidang pangan, dari desa, oleh desa, untuk negeri.
Kontributor: Agus R K
Editor: Sulaiman