Dari Bubur ke Hati, Hangatnya Sentuhan Kemanusiaan Prajurit TNI

Filantropi530 Views

Keerom, Papua – Udara pagi yang sejuk di Kampung Wonorejo, Distrik Mannem, terasa lebih hangat pada Minggu (19/07/2025), bukan karena matahari, melainkan karena semangkuk bubur kacang hijau dan senyum tulus dari para prajurit Satgas Yonif 131/Brajasakti.

Di halaman Gereja GKI Pisoon, personel Pos Kotis Satgas Yonif 131/Brajasakti menggelar kegiatan sederhana namun sarat makna: membagikan bubur kacang hijau kepada jemaat dan warga sekitar usai ibadah. Aroma bubur yang mengepul pelan seolah menjadi simbol kehadiran yang menenangkan—sentuhan lembut di tengah tugas menjaga perbatasan.

“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai saudara. Lewat kegiatan kecil ini, kami ingin menyampaikan bahwa TNI selalu ada untuk masyarakat Papua,” ujar Letda Inf Puji Basuki, Pasiter Satgas Yonif 131/Brajasakti.

Kehadiran para prajurit disambut hangat oleh jemaat. Anak-anak berlarian sambil membawa mangkuk, para orang tua tersenyum haru, momen yang menunjukkan bahwa keakraban bisa tumbuh dari hal-hal sederhana.

Pendeta GKI Pisoon, Bapa David Mekawa (48), mengungkapkan rasa syukurnya atas kepedulian yang ditunjukkan Satgas. “Ini bukan soal makanan, tapi soal cinta dan kepedulian yang dirasakan langsung oleh jemaat kami. Kami sangat tersentuh,” tuturnya penuh haru.

Dalam lanskap Papua yang kerap diberitakan soal konflik dan ketegangan, kegiatan ini menyajikan wajah lain: wajah kemanusiaan yang hangat dan penuh empati. Satgas Yonif 131/Brajasakti membuktikan bahwa kehadiran TNI bukan hanya di barikade, tapi juga di hati masyarakat.

Karena terkadang, jembatan persaudaraan tidak dibangun dengan pidato panjang atau seremoni megah. Cukup dengan semangkuk bubur kacang hijau, dan ketulusan yang menyertainya.(*)

(Bro/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *