Wamen Viva Yoga Puji Cokelat Mansel, Dorong Papua Barat Jadi Pusat Ekonomi Baru

Ekonomi494 Views

Manokwari Selatan, – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menegaskan pentingnya menjadikan Papua Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis kawasan transmigrasi. Hal itu disampaikan di hadapan ratusan masyarakat saat menghadiri acara di Lapangan Simbrinut Inggarou, Kampung Abreso, Kabupaten Manokwari Selatan, Rabu (17/9/2025).

“Di Papua Barat kita ingin lahir kabupaten yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan baru,” ujar Viva Yoga.

Acara tersebut turut dihadiri Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Manokwari Selatan Bernard Mandacan, Kapolres, Dandim, serta jajaran Forkopimda setempat.

Menurut Viva Yoga, paradigma transmigrasi kini telah berubah dari sentralistik top down menjadi desentralisasi bottom up. Dengan konsep baru itu, pemerintah daerah dapat lebih leluasa mengembangkan potensi lokal sebagai kekuatan ekonomi wilayah.

“Daerah kini bisa berkreasi dengan produk unggulannya. Inilah cara transmigrasi ikut menciptakan kawasan pertumbuhan baru,” jelasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Viva Yoga secara khusus memuji Cokelat Manokwari Selatan (Cokelat Mansel) yang dihasilkan dari perkebunan kakao di Distrik Ransiki. Produk ini sudah dikenal luas hingga Jakarta bahkan menembus pasar Eropa.

“Saya mendengar oleh-oleh khas ini sudah beredar di Jakarta dan beberapa negara Eropa. Produk seperti ini harus dikembangkan lebih besar, bahkan perlu mendatangkan investor untuk membangun pabrik kakao berorientasi ekspor,” ujarnya.

Menurutnya, industrialisasi produk unggulan berorientasi pasar global akan membuka lapangan kerja dan mendistribusikan kesejahteraan lebih merata di Papua Barat.

Dalam kesempatan itu, Viva Yoga juga menyerahkan bantuan dari APBN 2025 sebesar Rp10,4 miliar untuk Papua Barat dan Rp7,7 miliar untuk Manokwari Selatan. Dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan toilet dan sarana air bersih di sekolah, rehabilitasi beberapa SD dan SMP, peningkatan jalan lingkungan, hingga pembangunan dua gereja di kawasan transmigrasi Oransbari.

“Semua ini kita lakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan Papua Barat,” tegasnya.

Selain meninjau kawasan transmigrasi, Wamen juga memonitor aktivitas Tim Ekspedisi Patriot (TEP) yang beranggotakan 20 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Mereka akan melakukan riset potensi unggulan di empat kawasan transmigrasi di Manokwari Selatan.

Kepada para mahasiswa, Viva Yoga memberikan semangat agar mereka maksimal dalam menjalankan misi pengabdian. “Anggap saja seperti kuliah kerja nyata. Jadikan pengalaman ini berharga untuk masa depan Papua Barat,” ujarnya. (*)

(Ardi W/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *