
Jakarta, – Sebuah babak baru penuh makna ditorehkan oleh Program Studi Doktor (S3) Linguistik Terapan, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dengan penuh haru dan rasa syukur, program ini secara resmi menerima Sertifikat Akreditasi dengan peringkat “Unggul” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK)—sebuah pencapaian yang bukan sekadar pengakuan administratif, melainkan bukti nyata dari perjuangan panjang, dedikasi tulus, dan kerja kolektif yang tak kenal lelah.
Di balik lembaran sertifikat itu, tersimpan cerita tentang para dosen, peneliti, dan mahasiswa yang telah mencurahkan tenaga, waktu, dan hati untuk membangun sebuah ekosistem akademik yang bermakna.
“Ini bukan hanya capaian institusi, tapi juga mimpi dan doa yang terjawab dari banyak pihak yang mencintai ilmu, mencintai bahasa, dan mencintai pendidikan,” ungkap Prof. Dr. Endry Boeriswati, M.Pd, Ketua Program Studi S2 dan S3 Linguistik Terapan UNJ dalam keterangannya.
Akreditasi Unggul ini melengkapi pencapaian gemilang sebelumnya, yakni akreditasi internasional unconditional dari AQAS pada tahun 2022. Kedua capaian ini bukan sekadar deretan prestasi di atas kertas, melainkan cerminan komitmen berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan integritas akademik dalam setiap lini.
Visi besar program studi ini—menjadi pusat unggulan dalam praksis linguistik dan pendidikan bahasa yang transformatif dan solutif terhadap persoalan global—bukan hanya slogan. Ia hidup dalam setiap ruang kelas, setiap topik riset, dan setiap dialog pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perubahan sosial.
Kontribusi nyata para dosen dan guru besar dalam riset kolaboratif lintas negara—bersama universitas-universitas terbaik dunia (QS Top 100)—semakin meneguhkan posisi UNJ di panggung internasional. Program ini pun membuka dua jalur perkuliahan, by research dan by course, sebagai bentuk penghargaan terhadap keunikan dan keberagaman potensi mahasiswa.
Dengan akreditasi “Unggul” ini, Program Studi Doktor Linguistik Terapan UNJ tidak hanya mencetak lulusan dengan kompetensi akademik tinggi, tapi juga pribadi-pribadi tangguh yang siap menjadi agen perubahan—menyuarakan bahasa keadilan, membangun jembatan antarbudaya, dan mengubah dunia dengan kata-kata.
Satu langkah besar untuk pendidikan. Satu lompatan harapan bagi masa depan.
(Reza/Sulaiman)













