TNI dan Petani Bersatu di Malang, Danrem 083/Bdj Pimpin Dukungan untuk SPPG

Groundbreaking dan Peresmian Operasional Satuan Polisi Pangan dan Gizi (SPPG) serta Panen Raya Jagung di Dampit

Ekonomi423 Views

Malang, – Semangat kolaborasi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional kembali bergema dari Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Rabu (6/8/2025), jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah, dan para petani bersatu dalam peristiwa penting yakni Groundbreaking dan Peresmian Operasional Satuan Polisi Pangan dan Gizi (SPPG) serta Panen Raya Jagung.

Mewakili Pangdam V/Brawijaya, Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Inf Kohir tampil memimpin dukungan penuh dari TNI terhadap program SPPG yang digagas Polri. Di tengah hamparan ladang jagung, Kolonel Kohir menegaskan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan petani, tapi juga bagian dari tugas besar TNI menjaga kedaulatan bangsa.

“TNI, dalam hal ini Korem 083/Baladhika Jaya, siap mendukung penuh setiap program yang berdampak langsung pada rakyat. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional, dan itu adalah tugas bersama,” ujar Kolonel Kohir disambut tepuk tangan petani dan tamu undangan.

Peresmian SPPG ini juga dihadiri oleh Irwasum Polri Komjen Pol Prof. Dr. Deddy Prasetyo, bersama jajaran Mabes Polri, Wakil Menteri Pertanian RI, Forkopimda Kabupaten Malang, dan sejumlah perwakilan TNI-Polri lainnya.

Dalam sambutannya, Komjen Deddy menyebut hadirnya SPPG sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap ketahanan pangan bangsa. “SPPG bukan hanya pusat distribusi, tapi pusat pemberdayaan petani. Sinergi lintas sektor seperti ini harus terus diperkuat agar ketahanan pangan menjadi gerakan bersama, bukan sekadar program temporer,” tegasnya.

Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M. turut menyampaikan rasa bangga atas dipilihnya Kabupaten Malang sebagai salah satu dari 26 lokasi percontohan SPPG di Indonesia.

“Kami bangga Malang dipercaya sebagai titik strategis. Ini bukti perhatian nyata dari pusat terhadap nasib petani kami,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan diakhiri dengan penyerahan tali asih kepada kelompok tani, dialog antara pejabat dan petani, serta bantuan bibit dan peralatan pertanian sebagai bentuk dukungan berkelanjutan terhadap produktivitas pertanian, khususnya komoditas jagung.

Dengan kehadiran TNI dan Polri di tengah-tengah petani, ketahanan pangan bukan lagi sekadar wacana, melainkan gerakan nyata dari desa untuk Indonesia. (*)

(Arif Budi/Sulaiman).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *