Tawa Kecil di Markas TNI: Menyemai Cinta Tanah Air Sejak Dini

Edukasi595 Views

Trenggalek, – Rabu (14/5/2025) pagi, halaman Makodim 0806/Trenggalek berubah menjadi taman bermain penuh tawa dan semangat. Puluhan anak PAUD Mlinjon, Kecamatan Suruh, berlarian riang, tertawa lepas, dan bersorak penuh antusias dalam kegiatan outing class yang tak hanya menghibur, tapi juga menghangatkan hati.

Di balik wajah-wajah mungil yang polos itu, tersimpan semangat yang sedang dibentuk—semangat cinta tanah air yang ditanamkan dengan cara yang lembut, ceria, dan penuh kasih. Tidak ada ruang kelas, tidak ada papan tulis, tapi pelajaran tentang Pancasila, kedisiplinan, dan rasa cinta pada Indonesia justru tumbuh dari canda, lagu, dan gerakan-gerakan kecil yang mereka tirukan.

Dengan penuh kesabaran dan kehangatan, Pelda Komarul Huda dan Serma Suwoto membimbing mereka mengenal dasar negara melalui cara yang menyentuh hati anak-anak. Ada lagu-lagu nasional yang mereka nyanyikan sambil bertepuk tangan, ada cerita-cerita sederhana tentang bendera, tanah air, dan keberagaman yang dikemas seperti dongeng pengantar tidur.

“Kami ingin anak-anak mencintai Indonesia bukan karena disuruh, tapi karena mereka merasa memiliki negeri ini. Karena mereka tumbuh dengan nilai-nilai itu di hati,” ucap Pelda Komarul Huda, matanya menatap lembut ke arah anak-anak yang masih menari riang.

Matahari mulai meninggi ketika sesi baris-berbaris dimulai. Tapi semangat anak-anak justru makin berkobar. Mereka berbaris, meski langkah kecil mereka masih belum seragam, tapi tawa dan antusiasme mereka membuat suasana menjadi luar biasa hangat. Bahkan saat melihat demonstrasi PBB bersenjata, mereka bersorak kagum, seolah melihat pahlawan dari buku cerita hidup di hadapan mereka.

“Di balik baris-berbaris ini, kami ingin mengenalkan pentingnya keteraturan, kerja sama, dan disiplin. Tapi semua kami lakukan dengan bahasa anak-anak—penuh senyum, pelukan, dan semangat,” tutur Serma Suwoto dengan suara yang nyaris bergetar.

Kepala PAUD Mlinjon yang mendampingi mereka pun tak kuasa menahan haru. Ia melihat bagaimana anak-anaknya—yang biasanya sulit fokus dalam belajar—hari ini begitu terpesona, begitu terlibat, dan begitu bahagia. “Mereka pulang membawa cerita. Tapi lebih dari itu, mereka pulang membawa rasa bangga menjadi bagian dari negeri ini,” ujarnya sambil tersenyum, matanya tampak berkaca-kaca.

Apa yang dilakukan Kodim 0806/Trenggalek adalah lebih dari sekadar program edukasi. Ini adalah upaya menyentuh hati anak-anak sejak dini—membentuk fondasi kecintaan pada tanah air, dengan cara yang tak menggurui, tapi memeluk. Di tengah gempuran arus global dan dunia digital, pendidikan semacam ini adalah nafas yang menyegarkan, pengingat bahwa cinta pada bangsa tidak diajarkan dengan paksaan, melainkan ditumbuhkan dengan kelembutan.

Markas TNI hari itu bukan hanya tempat latihan para prajurit, melainkan rumah yang menyambut anak-anak kecil dengan pelukan merah putih—rumah yang menanam benih-benih kebangsaan dengan tangan yang hangat dan hati yang penuh cinta.

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *