Tanggul Ambles, Jalan Terancam Putus -Babinsa dan TRC BPBD Munjungan Bergerak Tanpa Menunggu Perintah

Babinsa749 Views

Trenggalek, – Hujan deras mengguyur Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, sejak Minggu (18/5/2025) sore hingga Senin (19/5/2025) dini hari. Di tengah gelap dan derasnya air yang meluap, sebuah kabar darurat datang: tanggul penahan jalan di Dusun Bangun Sari ambles. Warga panik. Jalan penghubung antar-dusun terancam putus. Tapi dalam keheningan malam, ada yang tak tinggal diam.

Babinsa Bangun, Koptu Imam Wahidin, dan Serka Adi Suwito -anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Munjungan—bergerak cepat. Mereka tak menunggu aba-aba. Begitu menerima laporan dari warga, keduanya langsung menuju lokasi. Di tengah arus deras Sungai Bangun yang menggerus bronjong dan mencabik tanah tebing, mereka berdiri, memastikan tidak ada nyawa yang jadi korban.

“Debit air sangat deras. Bronjong penahan jalan ambles karena banjir. Tapi yang utama adalah keselamatan warga, itu yang kami utamakan,” ujar Serka Adi Suwito, tegas namun penuh kepedulian.

Tanggul yang ambles bukan hanya soal infrastruktur rusak. Ini soal ancaman nyata bagi ratusan jiwa yang menggantungkan hidup pada akses jalan itu. Tebing yang tergerus menyisakan luka di tanah -dan kekhawatiran yang merambat ke hati warga.

Namun, malam itu juga, semangat gotong royong menyala. Kepala Desa Bangun, tokoh masyarakat, dan para relawan berdatangan. Mereka tak saling menyalahkan, tak menunggu bantuan turun dari langit. Mereka bergandengan tangan -secara harfiah dan batin- membuat rencana, menyiapkan penjagaan, menenangkan warga.

“Kami minta masyarakat tetap siaga. Jangan lengah. Curah hujan masih tinggi, dan struktur tanah sudah sangat labil,” lanjut Serka Adi dengan nada mengingatkan.

Akses jalan kini ditutup sementara demi keselamatan. Tapi bukan berarti harapan ikut tertutup. Justru dari krisis ini, lahir kembali kesadaran kolektif bahwa kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama.

Kini, BPBD Kabupaten Trenggalek bersama instansi teknis sedang menyusun langkah pemulihan jangka pendek hingga rekonstruksi permanen. Tapi satu hal yang tak perlu menunggu waktu: solidaritas warga Munjungan yang kembali terbukti.

Bencana boleh datang tiba-tiba, tapi ketangguhan lahir dari mereka yang tak pernah menyerah. Dari tangan-tangan para penjaga desa, dari langkah cepat para petugas, dan dari hati warga yang tetap teguh meski tanah di bawah kaki mereka retak dan tergerus.

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *