Turun ke Sawah, Babinsa Udanawu Genggam Harapan Petani Blitar

Babinsa149 Views

Blitar, – Di tengah hangatnya sinar pagi yang menembus rimbun batang padi, Serka Agus Supriyono menapakkan langkahnya di pematang sawah Desa Sumbersari, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Mengenakan seragam loreng yang mulai basah oleh lumpur, Babinsa Koramil 0808/08 itu tak ragu untuk menyingsingkan lengan dan turun ke petak sawah milik Bapak Santoso, petani sekaligus anggota Kelompok Tani (Poktan) Mugi Subur.

Senin (9/6/2025) pagi itu, bukan hanya benih padi yang ditanam. Ada harapan yang ditanamkan bersama, akan panen yang lebih baik, akan kehidupan petani yang lebih sejahtera.

“Kami dari TNI, khususnya para Babinsa, tidak ingin hanya berdiri di pinggir. Kami hadir untuk mendampingi langsung, membantu, dan menjadi bagian dari perjuangan petani,” ujar Serka Agus dengan nada tulus.

Bagi Serka Agus, ladang bukan sekadar ladang. Di balik tiap gumpal lumpur dan helai daun padi, tersimpan kerja keras, kesabaran, dan harapan para petani yang selama ini menjadi tulang punggung bangsa. Itulah yang membuatnya tak ragu untuk turun tangan langsung, meski tugasnya sebagai prajurit bukanlah bertani.

“Kalau petani sejahtera, Indonesia pun kuat,” ujarnya lirih.

Bagi Bapak Santoso, kehadiran Babinsa di tengah sawahnya bukan hal yang biasa. Ia menyebut itu sebagai suntikan semangat yang datang di saat yang tepat.

“Kami sangat bersyukur dan merasa lebih semangat. Ada rasa bangga, ada rasa dihargai ketika Pak Babinsa mau bersama kami, ikut menanam dan membaur di tengah lumpur,” ucapnya sembari mengusap peluh.

Ia berharap, dengan kerja sama yang semakin erat antara petani dan TNI, hasil panen tahun ini bisa meningkat, dan kehidupan petani pun bisa ikut membaik.

Sementara itu, Danramil 0808/08 Udanawu, Kapten Inf. Yuyun Supriyono, menegaskan bahwa pendampingan seperti ini merupakan bagian dari instruksi komando atas dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

“Kami percaya, ketahanan negara tak hanya soal senjata, tapi juga soal pangan. Dan untuk menjaga itu, kami harus hadir di tengah masyarakat, mendukung para petani, dan memastikan mereka tidak berjalan sendirian,” jelas Kapten Yuyun.

Di tengah tantangan cuaca dan ketidakpastian harga hasil pertanian, keberadaan sosok seperti Serka Agus menjadi pengingat bahwa pertanian bukan perjuangan yang sepi. Ada tangan-tangan kuat yang ikut menggenggam harapan petani, meski berseragam loreng.

Sebab bagi TNI, menjaga bangsa bukan hanya di medan perang, tetapi juga di petak-petak sawah, tempat benih harapan ditanam untuk masa depan Indonesia.(*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *