Tak Ada Kata Mundur: Iran Kirim Sinyal Perang Terbuka ke Israel

Internasional413 Views

 

Surabaya, – Ketegangan Timur Tengah kembali mencapai titik kritis. Dalam pernyataan tegas yang menggema dari Teheran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, menyatakan bahwa Iran tidak akan menghentikan operasi militernya terhadap Israel sampai “rezim Zionis itu menyesal atas setiap darah yang mereka tumpahkan.”

“Kami akan terus maju. Tak ada kata mundur. Operasi kami akan berlanjut hingga rezim Zionis merasa menyesal!” tegas Shekarchi dalam siaran langsung televisi pemerintah Iran, Sabtu (14/6/2025) pagi.

Pernyataan itu menjadi respons langsung atas serangan udara brutal Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6/2025) dini hari, menghantam jantung pertahanan Iran: fasilitas nuklir dan gudang rudal strategis. Serangan itu menewaskan lebih dari 104 warga Iran, termasuk komandan Garda Revolusi (IRGC), sejumlah perwira tinggi, dan sembilan ilmuwan nuklir, serta melukai hampir 380 orang lainnya.

Tak tinggal diam, Iran langsung membalas. Rudal balistik ditembakkan ke wilayah-wilayah strategis Israel, menewaskan tiga orang sipil dan melukai lebih dari 170 lainnya. Dunia terguncang: dua kekuatan militer besar kini saling mengincar dengan amarah terbuka.

Di kubu seberang, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam balik dengan nada apokaliptik. Ia menuduh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyandera rakyatnya sendiri dan menyulut kehancuran.

“Jika Khamenei terus meluncurkan rudal ke wilayah Israel, maka Teheran akan kami bakar!” tegas Katz, memperingatkan bahwa Tel Aviv tidak akan ragu mengambil langkah pemusnahan terhadap kekuatan militer Iran.

Tak lagi ada ruang kompromi. Iran sudah bersumpah untuk menggandakan perlawanan. Israel mengancam pembalasan skala penuh. Pertempuran senyap berubah menjadi konfrontasi terbuka.

Apa yang dimulai sebagai aksi saling serang kini menjelma menjadi sinyal perang besar di jantung Timur Tengah.

Dunia hanya bisa menahan napas. Siapa yang akan mundur lebih dulu? Atau, apakah kita sedang menyaksikan awal dari konfrontasi paling mematikan abad ini? (*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *