SPBU Asing Tampil Menawan, Tagline Pertamina Dinilai Tak Lagi Relevan

Ekonomi743 Views

 

Jakarta, – Sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta asing di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, menjadi sorotan publik lantaran tampil menawan dengan tagline iklan yang berani dan menggugah, “Bensin Hebat, Harga Hemat”. Ungkapan ini dinilai jauh lebih relevan dan menyentuh kepentingan konsumen dibandingkan slogan milik SPBU Pertamina yang sudah lama digunakan, yakni “Pasti Pas”.

Tulus Abadi, Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) sekaligus pengamat kebijakan publik, menilai bahwa tagline milik SPBU asing tersebut memiliki kekuatan ganda. Selain secara psikologis mampu menarik perhatian konsumen, narasi tersebut juga mencerminkan dua hak utama konsumen: kualitas produk dan harga yang kompetitif.

“Tagline itu menyampaikan pesan jelas bahwa konsumen akan mendapatkan bahan bakar yang andal sekaligus terjangkau. Itu janji yang tegas dan mudah diukur,” ujar Tulus kepada Brawijaya Insider, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, dalam kerangka Undang-Undang Perlindungan Konsumen, tagline seperti ini termasuk dalam bentuk iklan yang harus bisa dibuktikan secara faktual. Jika SPBU tersebut gagal menunjukkan bahwa produknya benar-benar “hebat” dan harganya benar-benar “hemat”, maka konsumen memiliki hak untuk menggugat karena dianggap ada unsur penyesatan informasi.

Sementara itu, Tulus menyayangkan lemahnya kekuatan komunikasi SPBU milik Pertamina yang masih mengandalkan slogan Pasti Pas, yang kini mulai dianggap basi dan kehilangan daya tarik.

“Beberapa SPBU Pertamina yang terbukti mengurangi takaran justru tetap menggunakan tagline ‘Pasti Pas’. Ini ironi besar yang mencederai kepercayaan publik,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Pertamina, sebagai pemilik jaringan SPBU terbesar di Indonesia dengan lebih dari 3.500 unit, seharusnya menjadi pionir dalam membangun citra positif melalui strategi komunikasi yang kuat. Namun yang terjadi justru sebaliknya yaitu SPBU Pertamina masih kerap dikritik soal antrian panjang, kualitas layanan, kebersihan fasilitas umum, hingga isu takaran BBM.

“Tagline saja tidak cukup. Sudah saatnya Pertamina melakukan rebranding secara menyeluruh. Bukan hanya slogan baru, tapi juga perbaikan layanan secara nyata,” tegasnya.

Tulus bahkan mengusulkan agar Pertamina kembali menggali semangat nasionalisme seperti dalam tagline lama produk pelumasnya: “Pertamina Untung, Bangsa Untung. Menurutnya, narasi semacam ini mampu membangkitkan kepercayaan publik jika dibarengi dengan perbaikan pada proses bisnis, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

Di tengah meningkatnya persaingan di sektor hilir energi, konsumen kini semakin kritis dalam memilih SPBU. Mereka tak hanya melihat harga, tetapi juga pelayanan, transparansi, dan komitmen perusahaan dalam memenuhi hak-hak konsumen.

“Jika Pertamina tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin kepercayaan konsumen akan terus bergeser ke kompetitor,” pungkas Tulus.(*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *