Membelah Sunyi Perbatasan, Prajurit TNI Jadi Guru bagi Anak Negeri di Amfoang

Amfoang, – Di tengah sunyi dan terpencilnya batas negeri, suara langkah prajurit TNI kembali terdengar. Namun bukan senjata yang mereka bawa, melainkan pena, papan tulis, dan semangat mencerdaskan anak bangsa.

Itulah yang dilakukan oleh personel Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat dari Yonarhanud 15/DBY di SMP Negeri Amfoang, Dusun Tiga, Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur. Dipimpin Serda Asrobin, tiga personel dari Pos Oepoli Pantai mengisi ruang kelas yang selama ini kerap kosong karena keterbatasan tenaga pengajar.

Kehadiran mereka bukan sekadar menggantikan guru, tetapi juga menanamkan harapan. Di tengah keterbatasan sarana dan medan yang berat, para prajurit ini mengajar dengan pendekatan yang ramah, interaktif, dan penuh empati. Mereka tak hanya memberi pelajaran, tapi juga menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri di benak para siswa.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran anggota TNI yang ikut mengajar. Ini bukan hanya soal materi pelajaran, tapi juga tentang kehadiran dan perhatian yang memberi semangat baru,” ungkap salah satu guru SMP Negeri Amfoang, Senin (26/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengajaran Pendidikan (Gadik) yang rutin dilakukan Satgas sebagai wujud nyata kepedulian TNI terhadap pendidikan, khususnya di wilayah perbatasan yang masih kekurangan sumber daya pengajar.

“Di perbatasan, kami tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan, tapi juga menjaga masa depan. Dan masa depan itu ada di ruang-ruang kelas seperti ini,” ujar Serda Asrobin di sela kegiatan.

Komandan Satgas Yonarhanud 15/DBY menegaskan bahwa pendidikan adalah garda terdepan dalam membangun bangsa. Karena itu, kehadiran TNI dalam dunia pendidikan di wilayah terpencil merupakan bentuk komitmen untuk tidak membiarkan satu pun anak bangsa tertinggal dari akses ilmu.

Kehangatan yang terjalin antara prajurit dan masyarakat pun menjadi bukti bahwa keberadaan TNI bukan sekadar simbol pertahanan, melainkan juga kekuatan pemersatu, penyemangat, dan pelindung bagi seluruh rakyat Indonesia—bahkan hingga titik terjauh batas negara.

Dengan setiap pelajaran yang diajarkan dan setiap anak yang tersenyum, prajurit TNI di perbatasan menunjukkan bahwa tugas menjaga negeri bisa dimulai dari ruang kelas sederhana di sudut Amfoang.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *