Inovasi dari Jelantah, Mahasiswa Unair Ini Raih Juara Nasional di Ajang Energi Terbarukan

Edukasi578 Views

Surabaya, – Minyak jelantah yang biasa terbuang di dapur, kini bisa menjadi bagian dari teknologi energi masa depan. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Alvyan Ananta Asis, mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair).

Alvyan sukses meraih Juara II dalam Renewable Energy Innovation Competition, sebuah kompetisi bergengsi yang merupakan bagian dari ReEnergize Summit Universitas Indonesia. Pemenang diumumkan pada Sabtu (21/6/2025) lalu.

Bersama rekan-rekannya dari ITS dan ITB, Alvyan menggagas inovasi bertajuk GeoShield: Smart Self-Healing Coating Based on Waste Cooking Oil with FBG Sensor. Inovasi ini menawarkan solusi pelapis pintar untuk pipa panas bumi, yang mampu menyembuhkan diri dari kerusakan mikro dan dilengkapi dengan pemantauan kondisi real-time melalui sensor Fiber Bragg Grating (FBG).

“Ide ini lahir dari nol lewat diskusi intensif dan eksplorasi literatur. Kami ingin mengintegrasikan ekonomi sirkular dengan teknologi material dan sistem monitoring cerdas,” ujar Alvyan, Selasa (24/6/2025).

Permasalahan korosi pipa panas bumi selama ini kerap luput dari perhatian, padahal berdampak besar pada efisiensi energi. Tim lintas kampus ini melihat peluang dari limbah rumah tangga berupa minyak jelantah sebagai bahan dasar pelapis anti-korosi yang ramah lingkungan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa jelantah bisa jadi bagian dari solusi teknologi tinggi untuk energi bersih. Ini juga bentuk pemanfaatan limbah rumah tangga yang sering diabaikan,” imbuhnya.

Pengembangan inovasi ini tidak instan. Selama lima bulan, tim melakukan studi literatur, simulasi, hingga uji laboratorium. Tantangan datang dari padatnya aktivitas akademik, termasuk saat bersamaan dengan Ujian Akhir Semester (UAS).

“Manajemen waktu jadi kunci. Tapi semangat kolaborasi dari tim lintas kampus membuat semua tantangan terasa lebih ringan,” kata Alvyan.

Meski berhasil menyabet juara nasional, Alvyan menegaskan bahwa ini baru awal. Timnya berencana melanjutkan pengembangan GeoShield melalui publikasi ilmiah dan penjajakan kerja sama dengan institusi energi untuk uji coba lapangan.

“Prestasi ini jadi bukti bahwa mahasiswa Unair mampu bersaing dalam riset energi. Jangan takut berinovasi, meski ide kalian belum populer. Inovasi besar sering lahir dari keberanian untuk mencoba,” tutupnya.(*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *