Surabaya, – Di saat sebagian mahasiswa sibuk menghadapi sidang skripsi, tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG UNAIR) justru berhasil mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Mereka adalah Hanif Azzikri Hidayatullah, Jeremy Matthew, dan Muhammad Zaidan Khalid Cahyadi, yang sukses meraih Juara 3 National Dental Science Olympiad (NDSO) 2025 pada 8-9 November 2025 lalu.
Ajang NDSO ke-19, yang mengusung tema “Biologi Oral”, diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Biologi Oral Indonesia (PBOI). Kompetisi ini dikenal sebagai salah satu event akademik paling bergengsi bagi mahasiswa kedokteran gigi se-Indonesia, menguji ketajaman pengetahuan biologi oral yang menjadi fondasi penting dalam praktik kedokteran gigi modern.
Prestasi ini terasa semakin istimewa karena diraih di tengah persiapan sidang skripsi yang padat. Ketiganya harus membagi waktu antara tuntutan akademik akhir studi dengan persiapan intens menghadapi olimpiade nasional.
Persiapan dilakukan secara disiplin yaitu belajar setiap malam, menonton video mengenai materi lomba, hingga mengulang rangkaian soal latihan. Jeremy Matthew mengungkapkan bagaimana dirinya harus menyeimbangkan dua beban besar tersebut.
“Aku benar-benar mulai dari awal, belajar tiap malam, nonton video materi lomba, sampai ngulang-ngulang soal yang bikin pusing. Waktu itu juga berbarengan dengan persiapan sidang skripsi. Sempat capek dan hampir menyerah, tapi tetap aku jalanin pelan-pelan,” tutur Jeremy.
Di arena kompetisi, tekanan semakin terasa. Para peserta dari berbagai universitas terkemuka menunjukkan kemampuan luar biasa, terutama saat babak semifinal yang berlangsung ketat dan penuh strategi. “Saingannya berat-berat dan sangat serius. Di semifinal semua tim semangat banget menjawab soal,” tambahnya.
Kerja keras dan konsistensi mereka akhirnya membuahkan hasil dengan diraihnya Juara 3 NDSO 2025. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa tantangan akademik bukanlah penghalang bagi mahasiswa untuk tetap berprestasi di skala nasional.
Jeremy menegaskan bahwa capaian ini bukan semata hasil upaya tim, tetapi juga dukungan dari dosen dan orang-orang terdekat yang memberi motivasi sepanjang proses persiapan. “Lombanya seru banget, nambah pengalaman dan pengetahuan baru. Buat teman-teman yang mau ikut olimpiade, jangan minder dan jangan menyerah. Terus berusaha!” pesannya.
Prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya bahwa kesibukan akademik tidak harus membatasi langkah untuk terus mengembangkan diri dan membawa nama baik almamater ke panggung nasional. (*)
(pkip/sulaiman)













