TNI-Polri Ikut Lestarikan Budaya, Meriahkan Tradisi Suran Punden di Trenggalek

Kultural274 Views

Trenggalek, – Komitmen menjaga warisan budaya lokal kembali ditunjukkan TNI dan Polri melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan adat masyarakat. Danramil 0806-04/Bendungan Kapten Inf Zainal Arifin dan Kapolsek Bendungan Iptu Suswanto turut hadir dalam pawai budaya dan upacara tradisi Suran Punden di Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jumat (27/6/2025).

Kegiatan tahunan yang dikenal dengan sebutan Lengkong Sesaji ini disambut antusias oleh masyarakat, tokoh adat, serta berbagai unsur pemerintahan desa. Tradisi ini menjadi momen penting bagi warga untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugerah alam dan keselamatan, sekaligus merawat nilai-nilai kearifan lokal.

“Tradisi ini adalah bagian dari identitas masyarakat. Kami hadir bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga untuk ikut melestarikan budaya yang telah diwariskan para leluhur,” ujar Kapten Inf Zainal Arifin saat ditemui di sela prosesi.

Pawai budaya berlangsung meriah dengan tampilan simbol-simbol adat, sesaji, dan busana tradisional yang menggambarkan kekayaan budaya lokal. Prosesi berjalan khidmat namun tetap semarak, menjadi ruang pertemuan antara masa lalu dan masa kini.

Kapolsek Bendungan Iptu Suswanto juga mengapresiasi kekompakan warga dalam menjaga tradisi. Menurutnya, pelibatan aparat keamanan dalam kegiatan adat dapat memperkuat hubungan antara institusi negara dan masyarakat.

“Kegiatan seperti ini perlu terus didukung. Selain menumbuhkan rasa cinta tanah air, ini juga menjadi sarana memperkuat harmoni sosial berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Pemerintah Desa Botoputih berharap tradisi Suran Punden dapat terus dijaga, bahkan dikembangkan sebagai bagian dari potensi wisata budaya Trenggalek. Dengan dukungan dari berbagai pihak, tradisi ini diyakini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, sekaligus memperkuat identitas desa sebagai bagian dari ekosistem budaya nasional.

Selain sebagai upaya pelestarian, tradisi Suran Punden juga dinilai memiliki nilai edukatif bagi generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budayanya. Di tengah arus modernisasi, upaya menjaga ruang-ruang budaya seperti ini menjadi penting untuk memastikan nilai-nilai luhur tidak luntur oleh zaman.

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *