TNI Borong Habis Dagangan Mama Papua: Satgas Yonif 641/Bru Jadi Penjaga Harapan di Pegunungan

Ekonomi742 Views

Mamberamo Tengah, – Di tengah dinginnya angin pegunungan dan kerasnya kehidupan di pedalaman Papua, seberkas harapan menyala di Pasar Tradisional Desa Broges, Distrik Kobakma, Kabupaten Mamberamo Tengah, pada Minggu (18/05/2025).

Pagi itu, pasar tradisional yang biasanya lengang menjadi saksi kepedulian yang tulus: para prajurit dari Satgas Yonif 641/Bru Pos Kobakma, di bawah pimpinan Letda Inf Ridho Afriansyah, memborong seluruh hasil kebun milik warga lokal, salah satunya milik Mama Liney Soklayo, petani sederhana berusia 46 tahun.

Tak ada protokoler. Tak ada sorotan media besar. Hanya langkah-langkah ringan penuh niat mulia. Dipimpin Serda Tohir, para prajurit menyusuri lapak-lapak rakyat kecil. Di atas meja kayu sederhana, hasil kebun seperti singkong, daun ubi, dan buah pepaya menjadi saksi bisu perjuangan sehari-hari warga. Tanpa banyak tanya, seluruh dagangan itu diborong habis—bukan hanya dari Mama Liney, tapi juga dari pedagang lain yang menggantungkan hidup di sana.

“Kami datang bukan sekadar menjalankan tugas menjaga wilayah. Kami hadir sebagai sahabat, sebagai saudara, dan sebagai bagian dari keluarga besar Papua,” ujar Danpos Letda Inf Ridho dengan mata yang berbinar. “Aksi ini kecil, tapi kami ingin menunjukkan bahwa TNI bukan hanya penjaga, tapi juga penguat semangat rakyat.”

Mama Liney tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Di tengah keheningan pasar, senyum haru merekah di wajahnya. Air mata nyaris jatuh saat ia memeluk erat dagangan yang tinggal keranjang kosong.

“Terima kasih bapak TNI… Tuhan berkati semua prajurit. Jaga kalian dalam tugas… wa, wa, wa…” katanya lirih, sembari menyeka air matanya.

Di tengah keterbatasan, keberpihakan Satgas Yonif 641/Bru menjadi pelita kecil yang menghangatkan. Bukan bantuan yang membuat hati tersentuh, tapi ketulusan. Di pegunungan yang dingin dan jauh dari gemerlap kota, prajurit TNI menjelma menjadi penjaga bukan hanya batas wilayah—tapi juga batas harapan.

Karena di Papua, TNI bukan hanya hadir. Mereka hidup bersama rakyat, menjadi nadi dari denyut kehidupan yang terus berjuang dan membuktikan bahwa kalimat “TNI Selalu Ada untuk Rakyat” bukan sekadar slogan.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *