
Mamberamo Tengah, – Di tengah bentangan alam Papua Pegunungan yang sunyi dan menantang, secercah harapan hadir menyapa warga Distrik Kobakma. Pada Minggu (25/5/2025) pagi yang damai, Satgas Yonif 641/Bru melalui Pos Kobakma menyambangi kampung-kampung, membawa serta bukan hanya tenaga medis, tapi juga kepedulian dan cinta kasih yang tulus.
Dipimpin oleh Sertu Iqbal bersama enam anggota lainnya, para prajurit ini melangkah dari rumah ke rumah, menanyakan kabar, mendengarkan keluhan, dan memberikan pengobatan kepada warga yang jarang tersentuh layanan kesehatan.
Di kampung terpencil seperti Gimbis, kehadiran mereka bukan sekadar rutinitas militer. Ia menjadi jembatan kemanusiaan, yang mempertemukan dua sisi kehidupan—tentara yang berjaga di garis depan, dan masyarakat yang setia menjaga budaya dan tanah leluhur mereka.
“Pelayanan kesehatan ini bukan hanya soal mengobati. Ini tentang mendengarkan, menyapa, dan menjalin kedekatan hati dengan saudara-saudara kita di sini,” ujar Letda Inf Ridho Ardiansyah, Danpos Kobakma, dengan mata yang hangat.
Wajah-wajah warga tampak sumringah. Salah satunya, Anus Soklayo (39), tokoh masyarakat kampung Gimbis, tak mampu menyembunyikan rasa harunya.
“Terima kasih banyak kepada TNI dari Yonif 641/Bru. Bukan hanya datang menjaga kami, tapi juga peduli dengan kesehatan kami. Kalian datang dengan hati,” ucapnya pelan, sembari menjabat tangan salah satu prajurit.
Di tanah yang jauh dari gemerlap kota, TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga negeri, tapi juga sahabat, saudara, bahkan pengobat luka—baik yang tampak di tubuh maupun yang terpendam di hati.
TNI Selalu Ada untuk Rakyat, Sebuah semboyan yang benar-benar hidup di pelosok Papua. (*)
Editor: Sulaiman













