Satgas Yonif 700 Hadiri Bakar Batu Warga Mayuberi, Wujudkan Empati di Tengah Duka

Humanitas321 Views

Puncak, Papua – Suasana duka menyelimuti Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (25/7/2025). Namun, di tengah kesedihan itu, hadir kehangatan dan solidaritas. Personel Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti dari Pos Mayuberi ikut ambil bagian dalam upacara bakar batu yang digelar sebagai penghormatan atas meninggalnya salah satu anggota keluarga Kepala Kampung, Anis.

Dengan mengenakan perlengkapan tempur lengkap, para prajurit tidak sekadar hadir. Mereka turut membantu seluruh rangkaian prosesi adat: menggali lubang, mengangkut kayu, hingga berbaur dalam suasana duka bersama keluarga besar kampung.

“Kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga menjaga hati rakyat. Ketika masyarakat berduka, kami ikut berduka. Ketika mereka bersyukur, kami ikut bersyukur. Inilah semangat pengabdian prajurit di ujung negeri,” ujar Komandan Pos Mayuberi, Letda Inf Arif Natsir.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan teritorial terbatas yang terus dijalankan Satgas Yonif 700 di wilayah rawan konflik. Tujuannya bukan hanya untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga menumbuhkan kedekatan emosional dengan masyarakat.

Kepala Kampung Mayuberi, Anis, mengaku terharu dan berterima kasih atas kehadiran serta kepedulian prajurit TNI dalam momen duka tersebut.

Saya dan keluarga sangat berterima kasih. Kehadiran TNI bukan hanya sebagai tentara, tapi sebagai saudara. Kami merasa tidak sendiri,” ujarnya.

Tradisi bakar batu dalam budaya Papua bukan hanya bentuk penghormatan terakhir, tetapi juga simbol persatuan dan solidaritas. Ketika TNI hadir dan terlibat aktif dalam prosesi tersebut, yang terbangun bukan sekadar kehadiran fisik, melainkan rasa percaya dan kedekatan batin.

Kehadiran Satgas dalam kegiatan itu menunjukkan bahwa di balik tugas-tugas berat di medan rawan, para prajurit tetap membawa nilai-nilai kemanusiaan. Mereka tidak hanya menjaga tapal batas, tetapi juga menyatu dalam denyut kehidupan masyarakat, bahkan di saat-saat paling sunyi dan penuh kehilangan.

(Bro/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *