Rumah Pak Dwi Direhab, Haru dan Hangatnya Gotong Royong Warga Kaligambir Bersama Babinsa

Babinsa852 Views

Blitar, – Di usia senjanya, Pak Dwi Hartono (67) tak pernah menyangka bahwa rumah sederhana yang selama ini ia tinggali akan mendapat sentuhan cinta dari para tetangganya dan seorang prajurit TNI. Sabtu pagi (24/5/2025), suasana Dusun Kedungbulus, Desa Kaligambir, Kecamatan Panggungrejo, berbeda dari biasanya. Warga berkumpul, bergotong royong, menyingsingkan lengan baju, memperbaiki rumah Pak Dwi yang telah lama berdiri dalam kondisi kurang layak huni.

Di tengah deru palu dan suara gergaji, terlihat sosok Serka Mualip Santoso, Babinsa Kaligambir dari Koramil 0808/18 Panggungrejo, bahu-membahu bersama warga dan Kepala Dusun, Bapak Meseman. Bukan karena perintah, melainkan karena panggilan hati.

“Sebagai Babinsa, saya merasa terpanggil. Pak Dwi adalah bagian dari kami. Membantu beliau bukan hanya tugas, tapi kewajiban moral sebagai sesama manusia,” ujar Serka Mualip dengan mata yang berkaca-kaca.

Bagi warga Kedungbulus, Pak Dwi adalah sosok sepuh yang dikenal ramah dan rendah hati. Namun kondisi ekonomi membuat rumahnya tak terurus. Maka ketika gagasan gotong royong ini muncul, tak butuh waktu lama bagi warga untuk menyambutnya. Mereka datang membawa alat, tenaga, dan semangat. Tanpa pamrih.

“Beginilah seharusnya hidup bermasyarakat. Ketika satu orang jatuh, yang lain datang mengangkat. Saya bangga melihat semangat gotong royong ini masih hidup,” tutur Bapak Meseman, Kasun Kedungbulus, yang sejak pagi ikut mengangkat batako dan mencampur adukan semen.

Sementara itu, dari tempat terpisah, Danramil 0808/18 Panggungrejo, Kapten Czi Gutarno, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kekompakan warganya. “Kami di TNI tidak hanya menjaga batas wilayah, tapi juga merawat jalinan batin dengan rakyat. Semoga kegiatan ini menjadi jembatan kebaikan dan teladan bagi lingkungan sekitar.”

Bagi Pak Dwi, bantuan ini bukan sekadar perbaikan rumah. Ini adalah pengingat bahwa ia tidak sendiri. “Saya tidak tahu harus berkata apa. Terima kasih… terima kasih,” ujarnya terbata, sambil menggenggam erat tangan Serka Mualip.

Di tengah zaman yang serba individualistik, kisah dari Kaligambir ini mengingatkan kita bahwa kebaikan, empati, dan gotong royong adalah nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu. Semoga rumah Pak Dwi yang kini berdiri lebih layak, menjadi saksi bahwa ketika hati saling terhubung, tidak ada yang tak mungkin. (*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *