Pangdam V/Brawijaya Pimpin Perayaan Kemerdekaan: Lepas Panggung Komando, Turun ke Lapangan Bersama Prajurit

Diferensia597 Views

Surabaya, – Suara tawa, sorakan, dan teriakan penuh semangat membahana di Lapangan Ahmad Yani, Makodam V/Brawijaya, Selasa (12/8/2025). Di bawah langit biru yang dihiasi bendera merah putih, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., menanggalkan sejenak pangkat dan wibawa komandonya untuk menjadi bagian dari riuhnya perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Dengan kaos olahraga TNI AD dan senyum lebar, Pangdam ikut terjun langsung dalam lomba-lomba khas kemerdekaan. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah lomba Estafet Jarit. Bersama para Pejabat Utama Kodam, ia berhadapan dengan tim-tim dari berbagai instansi. Meski ada rasa gugup dari peserta lain yang harus berhadapan dengan sang Pangdam, suasana tetap cair, sportivitas dan tawa lepas justru mewarnai setiap langkah.

“Ini bukan sekadar lomba. Ini tentang merasakan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan yang dulu jadi kekuatan bangsa kita,” tegas Pangdam di sela-sela lomba.

Momen ini menampilkan sosok Mayjen Rudy bukan hanya sebagai panglima tertinggi di Brawijaya, tetapi juga sebagai pemimpin yang menyatu dengan pasukan, berbagi keringat, tawa, dan semangat juang yang sama.

Beragam lomba meriah digelar: tarik tambang, balap karung, hingga memindahkan tepung. Pagi hari dibuka dengan senam aerobik bersama, menghangatkan tubuh sekaligus membakar semangat. Lapangan Ahmad Yani pun berubah menjadi “festival kemerdekaan” mini, bendera merah putih berkibar di setiap sudut, lagu-lagu perjuangan mengiringi, dan para peserta tampil dengan atribut khas yaitu ikat kepala merah putih, wajah bercat patriotik, hingga kostum kreatif bernuansa Merdeka!

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya, Ibu Vira Rudy Saladin, turut hadir memberi dukungan. Bersama pengurus Persit, ia membagikan kudapan, menyemangati peserta, bahkan ikut memeriahkan lomba.

Bagi Pangdam, perayaan 17 Agustus bukanlah seremoni biasa. “Kemerdekaan bukan hadiah, tapi hasil perjuangan. Tugas kita sekarang adalah menjaga dan mengisinya, tidak hanya lewat upacara atau lomba, tapi juga dengan dedikasi dan semangat kerja setiap hari,” ujarnya penuh makna.

Dengan semangat seperti ini, perayaan kemerdekaan di Makodam V/Brawijaya bukan sekadar hiburan, tetapi juga pengingat bahwa nilai juang para pahlawan bisa terus hidup, bahkan dari tawa, peluh, dan kebersamaan di lapangan sederhana. (*)

(Rils/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *