Muhajirin Center Gandeng Wingdik 700/Hanud, Gelar Retret Guru dengan Nuansa Militansi Tanpa Kekerasan

Diferensia912 Views

Gresik, – Dalam upaya memperkuat karakter dan kualitas pendidikan, Muhajirin Center menggelar kegiatan Capacity Building bagi guru dan tenaga pendidik yang dikemas dalam bentuk retret dua hari bertajuk “Retret Guru & Tenaga Pendidik Muhajirin Center”. Acara ini berlangsung sejak Kamis (3/7/2025) hingga hari ini, Jumat (4/7/2025) dan berkolaborasi langsung dengan Wing Pendidikan 700/Pertahanan Udara Nasional (Wingdik 700/Hanud).

Retret ini tidak sekadar menjadi ajang peningkatan kapasitas, tetapi juga menjadi laboratorium nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, integritas, serta solidaritas lintas sektor. Direktur Muhajirin Center, Zubaidi Harfi, M.Th.I., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan bertujuan membentuk karakter militeristik, melainkan menginternalisasi nilai-nilai kemiliteran yang konstruktif untuk dunia pendidikan.

“Kita harus selalu meyakini bahwa pendidikan kemiliteran bukan tentang kekerasan atau arogansi, tapi tentang nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab, dan kerja sama menuju tujuan bersama,” ujar Zubaidi, pria kelahiran Sumenep tersebut.

Sementara itu, Komandan Wingdik 700/Hanud menyambut positif sinergi ini dan menyebutnya sebagai bentuk pembelajaran lintas sektor yang mempertemukan dunia pendidikan dengan dunia pertahanan dalam semangat nasionalisme.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata penguatan karakter kebangsaan, dengan mengutamakan kedisiplinan dan tanggung jawab kolektif,” tegasnya.

Dengan jadwal yang padat dan terstruktur, kegiatan ini dimulai sejak subuh di alun-alun Gresik dan dilanjutkan dengan materi kelas dan pelatihan lapangan di lokasi pelatihan Wingdik 700/Hanud. Para peserta mengikuti berbagai sesi, mulai dari orientasi, refleksi, olahraga pagi, hingga evaluasi akhir, dengan disiplin tinggi yang menjadi ciri khas pendidikan militer.

Zubaidi juga mengingatkan bahwa keberhasilan suatu organisasi, termasuk lembaga pendidikan, tidak bisa diraih tanpa sinergi dan semangat kolektif.

“Dalam organisasi, tidak boleh ada tujuan personal. Visi besar hanya bisa dicapai jika seluruh elemen bergerak dalam satu irama dan saling menopang. Kalau ada satu organ yang lemah, yang lain akan kesulitan menopangnya,” ujarnya tegas.

Retret ini menjadi bagian dari ikhtiar Muhajirin Center membangun generasi pendidik yang tangguh secara mental, teguh dalam prinsip, dan matang dalam kepemimpinan. Zubaidi menegaskan, kegiatan ini bukan program murah dalam hal nilai dan esensi, karenanya tidak boleh disia-siakan.

“Kita tidak belajar bertarung dengan senjata, tetapi belajar tentang nilai. Ini adalah investasi untuk masa depan pendidikan dan masa depan Indonesia,” pungkasnya.

Dengan semangat “Jayalah Muhajirin Center, Jayalah Generasi Kita, Jayalah Indonesia”, retret ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter tak harus kaku, dan nilai-nilai militansi bisa ditanamkan dengan riang dan penuh makna.(*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *