Misi 10 November, Gus Lilur dan BANDORA Grup Luncurkan Dolomit SATARA sebagai Pahlawan Tanah

Ekonomi280 Views

Surabaya, – Dalam semangat perjuangan yang menggetarkan tanah pahlawan, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, atau yang akrab disapa Gus Lilur, memimpin langsung langkah besar Bandar Dolomit Nusantara Grup (BANDORA Grup) menuju babak baru kemandirian industri mineral nasional.

Melalui ekosistem Bandar Indonesia Grup (BIG) dan SANTRI Grup, BANDORA Grup bersiap memulai penambangan dolomit secara serentak di tiga kabupaten strategis di Jawa Timur meliputi Gresik, Lamongan, dan Tuban, pada pekan keempat Oktober 2025.

Langkah ini menjadi bagian dari “Misi 10 November”, yang akan ditandai dengan peluncuran produk dolomit bermerk “SATARA” (Sahabat Tanah Nusantara) pada Hari Pahlawan, 10 November 2025 mendatang.

SATARA, lanjut Gus Lilur, bukan sekadar nama dagang, melainkan simbol perjuangan. Ia lahir dari semangat membangun kemandirian industri dalam negeri, berangkat dari tanah yang sama yang dahulu melahirkan para pejuang bangsa.

“Kami ingin SATARA menjadi pahlawan tanah nusantara. Ia menjaga kesuburan bumi, menopang kehidupan, dan menjadi kebanggaan anak bangsa,” tegas Gus Lilur, founder dan owner BIG, SANTRI Grup, dan BANDORA Grup, Jumat (24/10/2025).

Tiga kekuatan korporasi ini bergerak dalam satu garis komando:

  1. BIG sebagai pemilik tambang,

  2. SANTRI Grup sebagai kontraktor pelaksana, dan

  3. BANDORA Grup sebagai pengelola sekaligus pemasar produk dolomit SATARA.

“Langkah serentak di tiga kabupaten ini bukan hanya strategi bisnis, tapi juga deklarasi kemandirian ekonomi bangsa,” imbuh Gus Lilur.

Dalam fase awal, BANDORA Grup menerapkan sistem maklon upah giling, yakni kerja sama produksi dengan pihak ketiga untuk proses penggilingan dan pengemasan dolomit hasil tambang BIG-SANTRI Grup. Sistem ini bersifat sementara, sambil menunggu rampungnya pembangunan pabrik dolomit milik BANDORA Grup sendiri.

“Ini strategi taktis. Seperti pasukan yang membangun markas permanen, kami memastikan rantai produksi tetap bergerak tanpa jeda,” ujar Gus Lilur. Dengan sistem ini, BANDORA Grup memastikan produksi dolomit tetap berjalan efisien dan berkualitas, sembari menyiapkan fondasi industri yang sepenuhnya mandiri.

Awalnya, peluncuran Dolomit SATARA dijadwalkan pada 9 Desember 2025, bertepatan dengan Hari Antikorupsi Dunia. Namun, Gus Lilur dan jajaran direksi memajukan peluncuran ke 10 November, bertepatan dengan Hari Pahlawan Republik Indonesia.

“Kami ingin peluncuran SATARA bertepatan dengan momen yang menggugah semangat bangsa. Hari Pahlawan mengingatkan kita pada keberanian dan pengorbanan. Dan SATARA adalah wujud perjuangan baru, perjuangan di sektor ekonomi dan kemandirian tanah,” tutur Gus Lilur.

Dengan SATARA, BANDORA Grup bersama BIG dan SANTRI Grup mengibarkan semangat baru yaitu menjadikan kekayaan alam Indonesia sebagai sumber daya kemandirian, bukan ketergantungan.

Dolomit yang dihasilkan bukan hanya untuk industri, tapi juga untuk kesuburan tanah pertanian sebagai sumber kehidupan yang menghidupi bangsa.

“Tanah adalah ibu dari segala kehidupan. SATARA kami persembahkan untuk tanah itu, agar tetap subur, kuat, dan menjadi pijakan bangsa yang berdaulat. Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tutup Gus Lilur.(*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *