Menjaga Nyawa dari Ancaman Tak Kasat Mata: Perjuangan Sunyi Babinsa dan Kader Kesehatan di Desa Sembungan

Babinsa855 Views

Boyolali,  – Di tengah semilir angin pagi Dukuh Bekangan, Desa Sembungan, langkah-langkah penuh kepedulian menyusuri gang-gang sempit. Mereka bukan selebritas atau tokoh besar. Mereka adalah pahlawan dalam diam — Babinsa Koramil 13/Nogosari Kodim 0724/Boyolali, Serka Siswanto, bersama Bidan Desa dan Kader Kesehatan. Hari itu, mereka mengemban misi mulia: menyelamatkan nyawa warga dari ancaman kecil yang mematikan — nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).

Di balik senyum hangat dan sapaan ramah mereka kepada warga, tersimpan kepedulian yang begitu dalam. Mereka membuka satu per satu tutup bak mandi, meneliti selokan dan genangan air, mencari jentik-jentik kecil yang tak terlihat namun bisa mengubah keluarga menjadi duka.

“Kami tidak ingin ada air mata yang tumpah karena kehilangan,” ujar Serka Siswanto dengan suara lirih, namun tegas penuh keyakinan, Minggu (4/5/2025).

Setiap sudut rumah diperiksa, bukan sekadar formalitas. Ada harapan besar di balik tiap langkah: melindungi anak-anak agar tetap bisa bermain dengan tawa, menjaga para lansia agar tak terbaring lemah di ranjang rumah sakit. “Kami ingin Sembungan tetap hidup, tetap ceria. Dan itu dimulai dari hal kecil seperti ini,” sambung sang bidan dengan mata berkaca-kaca.

Mereka tahu, perjuangan ini tak mudah. Nyamuk tak bisa dilawan dengan senjata, tapi dengan ketekunan, kerja sama, dan cinta kepada sesama. Maka mereka datang, tak peduli panas terik atau gerimis pagi, membawa pesan penting kepada warga: kebersihan adalah tameng pertama kita.

Di akhir kegiatan, Serka Siswanto berpesan dengan tulus, “Jagalah kebersihan, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi anak-anak kita, orang tua kita, dan mereka yang kita cintai. Karena nyawa terlalu berharga untuk disia-siakan.”

(***)

 

Kontributor: Agus Kemplu

Editor: Sulaiman 

Foto: Agus Kemplu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *