Menjaga Batas, Merawat Persaudaraan: Kisah TNI dan TDM di Entikong

Internasional200 Views

Entikong, – Pada Kamis (26/6/2025) pagi, suasana di Pos Komando Taktis (Kotis) Satgas Pamtas RI–Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat, terasa berbeda. Barisan prajurit berseragam loreng berdiri tegak menyambut tamu istimewa dari seberang perbatasan: Panglima 31 Briged Infantry Tentera Darat Malaysia (TDM), Brigedier Jeneral Azman bin Md Zain.

Kunjungan kehormatan ini menjadi penanda eratnya hubungan bilateral antara dua institusi militer, TNI Angkatan Darat dan Tentera Darat Malaysia, yang sama-sama bertugas menjaga stabilitas kawasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Disambut langsung oleh Komandan Satgas Pamtas RI-MLY Yon Arhanud 1/PBC/1 Kostrad, Letkol Arh Andy Qomarudin, kedatangan Brigjen Azman tak hanya membawa semangat diplomasi militer, tetapi juga harapan untuk masa depan perbatasan yang aman, kondusif, dan bersahabat.

Dalam sambutannya, Letkol Andy menyampaikan apresiasi atas kunjungan Panglima Briged Malaysia itu. Baginya, kehadiran TDM di wilayah tugas Satgas bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan perwujudan nyata dari semangat sinergi lintas negara yang selama ini telah terjalin baik.

“Kami percaya bahwa keamanan perbatasan hanya dapat tercapai jika ada kepercayaan dan komunikasi yang solid antara pasukan kedua negara,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama operasional di lapangan semakin intensif, mulai dari patroli terkoordinasi, pertukaran informasi intelijen, hingga penyelesaian kasus lintas batas secara cepat dan humanis.

Patroli Bersama, Dialog Bersama

Di wilayah perbatasan seperti Entikong, berbagai tantangan keamanan terus membayangi. Aktivitas penyelundupan, perdagangan ilegal, hingga pelintas batas tanpa dokumen masih kerap terjadi. Namun, berkat koordinasi yang baik antara TNI dan TDM, potensi gangguan ini dapat ditekan secara signifikan.

Brigjen Azman dalam pernyataannya menekankan pentingnya kerja sama taktis dan strategis antara dua negara serumpun ini.

“Kita tidak hanya menjaga garis batas secara fisik, tetapi juga menjaga rasa saling percaya. Inilah fondasi kuat yang harus terus dirawat oleh prajurit kedua negara,” katanya.

Ia juga mengungkapkan komitmen TDM untuk terus memperkuat mekanisme kerja sama, baik dalam bentuk patroli gabungan, pertukaran personel, hingga kegiatan sosial lintas satuan sebagai bentuk pendekatan kemanusiaan.

Usai seremoni penyambutan, suasana menjadi lebih cair. Kedua delegasi menikmati makan siang bersama di ruang pertemuan Pos Kotis. Obrolan santai antara Letkol Andy dan Brigjen Azman mengalir hangat, membicarakan bukan hanya isu strategis, tetapi juga sisi kemanusiaan dari tugas menjaga perbatasan.

Sejumlah prajurit muda dari kedua negara juga terlibat dalam percakapan ringan. Dalam tawa dan canda mereka, terlihat bahwa persahabatan bisa tumbuh bahkan di tengah tugas militer yang penuh tantangan.

Selain menjaga wilayah kedaulatan, prajurit TNI di perbatasan juga memainkan peran sebagai duta negara. Mereka hadir di tengah masyarakat lokal dengan berbagai program sosial, dari pengobatan gratis, penyuluhan pertanian, hingga pembangunan infrastruktur desa.

Kunjungan seperti ini pun memperkuat citra positif prajurit di mata rakyat. Bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri.

Kunjungan ditutup dengan pertukaran cendera mata, peninjauan fasilitas pos, serta sesi foto bersama. Namun yang paling penting, pertemuan ini meninggalkan kesan mendalam bahwa perdamaian di perbatasan bukan sekadar tugas negara, tapi kerja bersama dua bangsa.

Dari Entikong, sebuah pesan dikirim ke seluruh penjuru ASEAN: bahwa di tengah dinamika kawasan, diplomasi militer yang hangat dan humanis adalah kunci menjaga stabilitas.

“Kami akan terus bekerja sama. Karena menjaga perbatasan bukan sekadar soal kedaulatan, tapi juga tentang bagaimana kita mewariskan kedamaian kepada generasi mendatang,” tutup Letkol Andy.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *