Mengayuh Impian, Merajut Harapan: Anak-anak dan Forkopimda Berbagi Bahagia di Blitar

POLITIKANA751 Views

Blitar, – Di bawah langit cerah Kota Blitar, senyum-senyum kecil menyapa pagi dari lintasan balap mini di Terminal Tipe C. Di tempat yang biasanya dipadati kendaraan, hari itu berubah menjadi arena harapan. Blitar Pushbike Race Competition 2025 digelar, Minggu (4/5/2025), menghadirkan 320 anak yang mengayuh sepeda kecil mereka—bukan hanya untuk menang, tapi untuk tumbuh.

Ajang tahunan yang diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Blitar ini bukan sekadar kompetisi. Ia adalah ruang tawa, ruang temu, dan ruang cinta. Anak-anak datang dengan helm mungil dan semangat tak terbendung. Para orang tua menyemangati dari pinggir lintasan, sambil sesekali menahan haru melihat anak mereka berani melaju.

Yang membuat acara ini semakin bermakna adalah kehadiran para pejabat Forkopimda Kota Blitar. Bukan sebagai tamu formal, tapi sebagai sahabat yang ikut menyemangati, ikut tertawa, dan ikut bersyukur. Tampak hadir Dandim 0808/Blitar, Letkol Inf. Hendra Sukmana, M.Han, Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono, S.Sos., M.Si., serta unsur TNI, Polri, DPRD, dan camat setempat.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang olahraga. Ini tentang keberanian anak-anak, tentang bagaimana mereka belajar percaya diri dan pantang menyerah sejak kecil. Kami di TNI akan selalu hadir untuk kegiatan-kegiatan yang mendidik dan membahagiakan seperti ini,” ujar Letkol Hendra dengan mata berbinar, usai menyerahkan hadiah.

Patria Pushbike Racing Competition memang menjadi ruang pembinaan atlet muda, tapi di balik itu, ia juga menjadi jembatan emosi antara pemerintah dan masyarakat. Anak-anak bukan hanya merasa dilihat, tapi juga didukung, dirayakan, dan dihargai.

Lebih dari sekadar arena lomba, kompetisi ini menjadi panggung kecil untuk impian besar. Lintasan itu mungkin pendek, tapi maknanya panjang: bahwa Kota Blitar peduli, bahwa anak-anaknya adalah prioritas.

Dan saat sorak sorai mereda dan anak-anak pulang membawa hadiah atau sekadar pengalaman pertama, satu hal yang tersisa adalah keyakinan: di atas sepeda kecil itu, mereka mengayuh masa depan. Dan di sisi lintasan, orang-orang dewasa yang peduli siap menyambut mereka dengan pelukan harapan.

(Bro/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *