Surabaya, – Berkolaborasi dengan International Institute of Asian Studies (IIAS) Belanda, Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC), Universitas Airlangga (Unair) menggelar International Convention of Asia Scholars ke-13 (ICAS 13). Acara berskala internasional ini juga didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya.
”Pembukaan acara nanti di Balaikota,” ujar Direktur AIIOC Unair, Lina Puryanti, di sela-sela persiapan acara, Minggu (28/7/2024).
Dan acara tersebut, sambung Lina, akan berlangsung hingga 1 Agustus. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ICAS telah digelar di Leiden, Macao, Kuala Lumpur, Shanghai, Singapura, Kyoto dan Adelaide. Selain para akademisi kajian Asia dan kajian multidisiplin, diperkirakan akan banyak wisatawan yang juga hadir.
Kali ini, sambung Lina, tema ICAS adalah ”Crossway of Knowledge” (Lintas Pengetahuan). Selain acara akademis, ICAS juga ada acara budaya, pameran buku, pemutaran film, pameran seni, diskusi publik serta tur jalan kaki.
Para akademisi, peneliti serta pekerja seni mempunyai kesempatan untuk memperbincangkan karya mereka. Banyak temuan baru hasil riset akan digelar dalam diskusi. Ada 10 subtema yang masing-masing akan berkaitan dengan tema utamanya.
Dijelaskan pula, konferensi ini terbagi menjadi presentasi panel dan roundtable. Sesuai subtema yang sudah ditentukan. Seluruh acara konferensi akan terpusat pada Kampus B Universitas Airlangga yang dibagi ke dalam tiga lokasi, yakni Gedung Pascasarjana, ASEEC Tower, dan Fakultas Ilmu Budaya.
Di lantai satu dari ASEEC Tower juga akan tersedia 19 booth toko buku dari berbagai belahan dunia, termasuk ISEAS dari Singapura, Brill dari Belanda, serta Marjin Kiri dari Indonesia.**
(Rusdi/tommy)