Boyolali, – Di tengah hening pedesaan dan hijaunya hamparan sawah Desa Kayen, Kecamatan Juwangi, loreng-loreng TNI tampak menyatu dengan warga. Bukan dalam barisan tempur, melainkan dalam derap langkah bersama membangun desa. Selasa (6/5/2025), program “TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2025” resmi dimulai di Kabupaten Boyolali.
Bupati Boyolali, Agus Irawan, bersama Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd., M.Han, memimpin pembukaan kegiatan yang berlangsung khidmat namun penuh semangat di Lapangan Desa Kayen.
“TMMD ini bukan sekadar program fisik. Ia adalah bentuk nyata bahwa negara hadir hingga ke titik terjauh. Di sinilah cinta pada rakyat benar-benar diperlihatkan,” ujar Bupati Agus dalam amanatnya yang menyentuh hati para hadirin.
Program TMMD adalah kolaborasi erat antara TNI dan Pemerintah Daerah untuk menjawab tantangan ketimpangan pembangunan. Bukan hanya soal jalan dan jembatan, tapi juga soal mental, solidaritas, dan pemberdayaan sosial.
Dukungan dalam TMMD kali ini datang dari berbagai pihak: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Boyolali, serta kontribusi swadaya masyarakat yang tak bisa dipandang sebelah mata. Gotong royong menjadi denyut nadi dari seluruh rangkaian kegiatan.
Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo menegaskan bahwa TMMD adalah ladang pengabdian yang penuh makna.
“Kami tidak datang sebagai penguasa, tapi sebagai saudara. TMMD adalah cara kami menyentuh hati rakyat — lewat kerja nyata, bukan janji,” tuturnya dengan mata yang menatap jauh ke arah warga yang hadir.
Selama TMMD berlangsung, tak hanya proyek infrastruktur yang dikerjakan. Penyuluhan, kegiatan sosial, dan pembinaan masyarakat menjadi bagian tak terpisahkan dari semangat manunggal ini. Semua diarahkan agar dampak program terasa tidak hanya hari ini, tapi bertahun-tahun ke depan.
Tampak hadir dalam pembukaan, jajaran Forkopimda dan Forkopimcam Juwangi, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga Desa Kayen yang antusias menyambut program ini. Mereka bukan hanya penonton — mereka adalah pelaku utama dari perubahan.
Di balik deru alat berat dan langkah para prajurit, TMMD adalah kisah tentang cinta yang bekerja dalam senyap. Cinta pada negeri, pada sesama, dan pada masa depan yang lebih baik. Di Desa Kayen, loreng TNI bukan hanya simbol kekuatan, tapi juga lambang kasih yang tulus bagi rakyat. (*)
Kontributor: Agus Kemplu
Editor: Sulaiman
Foto: Agus Kemplu