Jembatan Ambles, Akses Terputus: TNI-Polri dan Warga Trenggalek Gotong Royong Lawan Cuaca Ekstrem

Diferensia564 Views

Trenggalek, – Cuaca ekstrem kembali menguji ketangguhan warga Trenggalek. Hujan deras yang terus mengguyur Kecamatan Munjungan selama beberapa pekan terakhir akhirnya membuat jembatan utama penghubung Dusun Kayu Putih, Desa Besuki, ambles, Sabtu (7/6/2025) sore.

Jembatan sepanjang 6 meter dengan lebar 2 meter itu amblas sedalam 10–15 sentimeter, hingga kendaraan roda dua dan empat tak bisa melintas. Akses utama warga menuju pusat Kecamatan Munjungan terputus total.

“Tanah penyangga jembatan sudah tak kuat menahan gerusan air hujan yang terus turun. Struktur utama jembatan akhirnya ambruk,” jelas Pelda Yayan, Bati Tuud Koramil 0806-12/Munjungan dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

Tak menunggu waktu lama, tim gabungan dari Koramil 0806-12/Munjungan, Polsek Munjungan, TRC BPBD, dan warga setempat langsung turun tangan. Mereka menutup akses jalan, mengevakuasi warga yang terjebak, dan mengamankan lokasi.

Dengan semangat gotong royong, warga bersama aparat mengumpulkan batang kelapa dan kayu glondongan dari kebun untuk membangun jembatan darurat. Hasilnya, jalur alternatif bisa dilalui warga dan kendaraan logistik ringan sejak Sabtu petang.

“Kami akan tempatkan personel gabungan untuk berjaga 24 jam. Ini penting demi keselamatan pengguna jalan,” ujar Kapten Inf Agus Sujiono, Danramil 0806/12 Munjungan.

Bagi warga Dusun Kayu Putih, jembatan yang ambles itu bukan sekadar sarana penghubung, tetapi urat nadi ekonomi dan sosial. Terputusnya akses membuat distribusi bahan pokok, pengangkutan hasil panen, dan aktivitas harian warga lumpuh.

“Kami tidak bisa menunggu lama. Jembatan ini penghubung hidup kami,” tutur Supardi (45), warga RT 31. “Makanya kami gotong royong. Alhamdulillah, jalan darurat sudah bisa dipakai.” imbuhnya.

Pemda Siapkan Perbaikan Permanen

Pemerintah daerah melalui BPBD dan dinas terkait saat ini sedang menyiapkan rencana perbaikan permanen. Sementara itu, warga diimbau tetap waspada, sebab potensi cuaca ekstrem masih tinggi berdasarkan prakiraan BMKG.

Kisah di Munjungan hari ini bukan hanya soal bencana, tapi juga tentang bagaimana solidaritas dan gotong royong menjadi kekuatan sejati masyarakat. Saat infrastruktur ambruk, yang berdiri kokoh adalah semangat warga.

“Kami tak menunggu bantuan. Kami bergerak bersama.”

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *