Genteng Diganti, Harapan Ditanam: Anak-Anak Panti Kini Bisa Berminpi Lagi

Humanitas454 Views

 

Pacitan, – Di balik senyum manis Januar Wulandari, siswi kelas XII SMAN 2 Pacitan, tersimpan cerita pilu yang perlahan mulai berbalik arah. Hidup di Panti Asuhan Citra Diri sejak kecil, Wulan sudah terbiasa menghadapi kenyataan yang tak selalu ramah—termasuk harus tidur dalam kecemasan setiap kali langit mendung menggantung.

“Dulu kalau hujan deras, kita langsung panik. Gentengnya bocor di mana-mana. Kita buru-buru ambil ember, baskom, apa saja yang bisa menampung air,” kenang Wulan, matanya sedikit berkaca.

Panti tempat ia tumbuh memang pernah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Atap yang rapuh, dinding kayu yang lapuk, dan lantai yang dingin menjadi bagian dari kesehariannya—hingga akhirnya tangan-tangan tulus dari Korem 081/DSJ datang membawa harapan baru.

Kini, panti itu telah berubah. Lebih kokoh, lebih bersih, lebih layak. Namun yang paling terasa, kata Wulan, adalah rasa dihargai. Rasa bahwa mereka, anak-anak panti, tak lagi merasa sendirian.

“Alhamdulillah, sekarang sudah nyaman. Kami merasa tempat ini benar-benar rumah. Terima kasih, Bapak-bapak TNI,” ucapnya dengan suara lirih namun penuh syukur.

Renovasi yang dilakukan Korem 081/DSJ bukan sekadar memperbaiki bangunan. Mereka mengganti atap tua dengan genteng dan kayu baru, menyulap dinding kayu menjadi tembok yang kokoh, serta memasang keramik di lantai agar anak-anak tak lagi tidur di lantai dingin. Tak hanya itu, ruangan baru, kantor, MCK, dan sistem sanitasi juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar para penghuni panti.

Bagi Wulan dan teman-temannya, semua itu bukan sekadar fasilitas—melainkan bukti bahwa masih ada yang peduli, bahwa ada tangan-tangan gagah yang diam-diam menghapus beban mereka.

“Kami nggak bisa balas apa-apa. Tapi kami akan terus semangat belajar, supaya suatu saat bisa membalas kebaikan ini,” tutup Wulan, sambil memeluk erat buku di tangannya.

Renovasi itu mungkin selesai dalam hitungan minggu. Tapi bagi anak-anak Panti Asuhan Citra Diri, dampaknya bisa terasa seumur hidup.

(arwang/sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *