Freeport Berjaya di Tengah Harga Emas Melonjak, Mayjen TNI Farid Makruf: Ini Momentum Kedaulatan SDA!

Ekonomi609 Views

 

Jakarta, Harga emas dunia mencetak rekor tertinggi dalam sejarah pada April 2025, menembus angka US$3.430 per troy ounce. Kenaikan tersebut berdampak langsung terhadap posisi strategis Indonesia sebagai salah satu produsen emas terbesar dunia melalui PT Freeport Indonesia (PTFI).

Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Sumber Kekayaan Alam di Lemhannas RI, Mayjen TNI Dr. Farid Makruf, M.A, menegaskan bahwa saat ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memperkuat kedaulatannya atas sumber daya emas.

“Freeport bukan sekadar perusahaan tambang. Ia adalah simbol kemandirian dan kontrol kita atas aset strategis nasional,” ujar Farid dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2025).

PTFI yang beroperasi di tambang Grasberg, Papua, mencatat produksi emas sebesar 1,97 juta ons atau sekitar 61,2 ton pada 2023. Pendapatan yang dihasilkan untuk negara mencapai lebih dari USD 3 miliar atau sekitar Rp 48,7 triliun.

Tambang Grasberg diperkirakan akan beroperasi hingga dua dekade ke depan. Untuk menopang produksi jangka panjang, PTFI kini mengembangkan proyek tambang bawah tanah Kucing Liar yang diproyeksikan mampu menghasilkan 90.000 ton bijih per hari.

“Kucing Liar adalah masa depan. Cadangannya luar biasa besar dan sangat menentukan bagi kesinambungan industri emas nasional,” jelas jenderal bintang dua asal Bangkalan, Madura ini

Emas Indonesia saat ini dimurnikan di smelter Gresik, yang dibangun sebagai bagian dari hilirisasi tambang dan telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

Mayjen Farid juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menguasai teknologi dan manajemen industri tambang ke depan.

“Dengan penguasaan mayoritas saham Freeport oleh Indonesia, kini saatnya kita bukan hanya memiliki, tapi juga mengelola sendiri,” ujar eks Pangdam V/Brawijaya itu.

Saat ini, MIND ID sebagai holding BUMN tambang memiliki 51,2% saham Freeport Indonesia. Pemerintah menilai penguasaan ini sebagai langkah penting menuju kedaulatan sumber daya alam. (*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *