SORONG – Komando Armada III hari ini, menggelar latihan Search and Rescue (SAR) atau pencairan dan penyelamatan di laut, yang berlangsung di Selat Sele Kabupaten Sorong, Jumat (10//3/2023).
Dimana dalam latihan SAR ini, terlibat beberapa instansi terkait sehingga latihan SAR ini dilaksanakan oleh gabungan personil dari Koarmada III, Kantor SAR Sorong, KPLP Sorong, Polairud Sorong, BPBD Sorong dan BMKG Sorong.
Latihan pencarian dan penyelamatan di laut ini, merupakan tindak lanjut dari pembekalan teori yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu.
Dalam latihan SAR ini, perrsonil gabungan yang terlibat sebanyak 535 personil. Pada pelaksanaan simulasi ini, dilaporkan bahwa KM Sabuk Nusantara 80 rute Sorong Ambon yang mengangkut 600 penumpang, mengalami musibah kebakaran, akibat korsleting listrik di perairan Selat Sele.
Ditambah cuaca buruk, kapal kemasukan air dan tenggelam. Banyak penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. Namun naas, ada juga penumpang yang tenggelam bersama badan kapal.
Mendapatkan laporan adanya kecelakaan kapal tersebut, Dansatgas SAR bersama tim SAR dari KANSAR Sorong dan instansi maritim lainnya, kemudian melaksanakan operasi bantuan pencarian dan penyelamatan korban, setelah mendapat perintah operasi dari Panglima Koarmada III Laksda TNI Agus Hariadi.
Panglima Koarmada III, diwakili Kepala Staf Koarmada III Laksma TNI Rudi Aviantara, menjelaskan jika tema dalam latihan tersebut adalah Koarmada III melaksanakan pencarian dan penyelamatan (SAR) di laut Ta 2023 di Laut Sele, dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut.
“Dalam latihan ini kami berkolaborasi dengan melibatkan KRI Layaran 854, KRI Madidihang 855, KAL Wayaq, Sea Rider Kopaska, 2 unit Ambulance, 1 unit mobil Chamber, 1 unit PK Dislambair dan peralatan selam,” jelas KS Koarmada III.
“Terlibat juga KN SAR Baladewa 238, 2 unit Rescue Car, Larkin, Alat Evakuasi dan Medical Bag dari KANSAR Sorong. KPLP Sorong menurunkan Kapal KN.P 379 dan 8 personil. Polairud Sorong menurunkan 1 unit PK dan pelampung. BPBD Sorong menurunkan 1 RAN Operasional dan 12 personil. Kemudian BMKG juga menurunkan 5 personil,” lanjutnya.
“Dengan adanya kegiatan gabungan ini, melatih kolaborasi tim SAR gabungan dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan atau penyelamatan. Hal ini dilakukan, tidak hanyaa pada saat ada kejadian. Tapi saat damai atau tidak ada kejadian, latihan itu harus terus dilakukan. Karena sebelum manuver lapangan, terlebih dahulu dilaksanakan pembekalan secara teori bagaimana cara menolong korban dan bagaimana kita juga tidak menjadi korban,” tambahnya.
Latihan SAR gabungan ini, disebutkan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional Koarmada III.
“Menyamakan persepsi sekaligus berkolaborasi dan pemantapan koordinasi dengan seeluruh potensi SAR yang ada. Latihan ini juga merupakan wujud penjabaran sinergi dan soliditas TNI Polri serta seluruh potensi SAR di wilayah Papua Barat Daya,” pungkasnya.
(rils/tom)