Di Ujung Negeri, TNI Hadirkan Rasa Sayang Lewat Sepiring Makan Bergizi

Diferensia1062 Views

Teluk Bintuni, – Pagi yang cerah di SDN Kalitami, Distrik Kamundan, Papua Barat, membawa suasana berbeda. Deretan bangku panjang telah tersusun rapi, panci-panci besar mengepul, dan aroma masakan memenuhi udara. Namun yang paling terasa bukanlah sekadar harum makanan, melainkan hangatnya kepedulian yang datang dari para prajurit TNI.

Satgas Yonif 642/Kapuas dari Pos Kamundan hadir bukan hanya dengan seragam loreng dan disiplin militer, tetapi juga dengan senyum tulus dan tangan yang ringan membantu. Mereka menggelar kegiatan makan bergizi gratis bagi puluhan siswa sekolah dasar yang sehari-harinya belajar dalam keterbatasan.

Dengan penuh kesabaran, para prajurit bersama guru dan warga setempat memasak, menyiapkan piring, hingga menyuapi anak-anak yang masih kecil. Momen sederhana itu berubah menjadi potret kasih sayang di tengah medan tugas.

“Kami datang membawa kepedulian. Di sini, kami bukan hanya menjaga wilayah, tapi juga menjaga tumbuh kembang generasi masa depan,” ujar salah satu anggota Satgas sambil mengusap kepala seorang bocah yang sedang menikmati makan siangnya.

Bagi anak-anak di Kalitami, sepiring nasi, sayur, dan lauk bukan hanya soal pemenuhan gizi. Lebih dari itu, itu adalah tanda bahwa mereka diperhatikan, dihargai, dan tidak ditinggalkan. Bahwa meski hidup jauh di ujung negeri, ada yang peduli dengan tawa dan tumbuh kembang mereka.

Kepala SDN Kalitami, Bapak Tabiar Safar (56), tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Ini bukan sekadar bantuan makanan. Ini cinta yang disampaikan dengan cara paling sederhana. Anak-anak kami merasa dicintai, dan itu tak ternilai,” ucapnya haru.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan teritorial Satgas TNI, yang bertujuan mendekatkan diri dengan masyarakat serta memberikan kontribusi nyata di bidang pendidikan dan kesehatan anak di daerah terpencil.

Satgas Yonif 642/Kapuas berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, membawa harapan melalui tindakan-tindakan kecil yang bermakna besar. Karena di ujung negeri, sepotong roti dan seulas senyum bisa menjadi cahaya masa depan.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *