Dewan Dikepung! Emak-emak Brebes Tagih Janji Berantas Obat Terlarang

POLITIKANA860 Views

 

Brebes, – Suasana panas terasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Brebes, Senin (7/7/2025), saat ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Brebes mengepung kantor wakil rakyat. Mayoritas peserta aksi adalah kaum ibu atau emak-emak, yang datang dari wilayah Brebes Barat. Mereka menuntut satu hal yaitu tindakan nyata untuk menghentikan peredaran obat-obatan terlarang Daftar G, seperti Hexymer dan Tramadol, yang semakin merajalela dan meracuni generasi muda.

Konvoi kendaraan roda dua dan empat mengiringi kedatangan massa ke gedung DPRD sekitar pukul 14.30 WIB. Tak butuh waktu lama, spanduk dibentangkan, pengeras suara dinyalakan, dan orasi bergema menuntut perhatian dari para legislator.

Anak-anak kami rusak oleh obat-obatan ini! Di mana peran pemerintah? Kami tidak akan diam!” teriak seorang ibu dari atas mobil komando.

Obat-obatan Daftar G merupakan kategori obat keras yang seharusnya hanya digunakan dengan resep dan pengawasan dokter. Namun di lapangan, obat ini kerap dijual bebas dan disalahgunakan. Berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pelaku peredaran tanpa izin bisa dihukum hingga 15 tahun penjara dan denda miliaran rupiah.

Massa aksi menyatakan keprihatinan mendalam, terutama karena yang paling rentan menjadi korban adalah para remaja.

Setelah berorasi, perwakilan massa diterima dalam audiensi bersama Ketua Komisi IV DPRD Brebes Ferri Anggrianto, didampingi AKP Heru Irawan (Kasat Narkoba Polres Brebes) dan Kapten Sukirno (Pasi Intel Kodim 0713 Brebes).

Pertemuan ini menghasilkan berita acara kesepakatan yang ditandatangani seluruh pihak, termasuk Koordinator Aksi, Ikhwanul Arifin. Dalam pernyataannya, Ikhwanul menegaskan bahwa warga tidak akan membiarkan hasil audiensi ini sekadar menjadi dokumen.

Kami akan kawal terus. Kami ingin Brebes benar-benar bersih dari obat-obatan berbahaya,” ujarnya tegas.

Anggota DPRD Brebes dari Fraksi PKB, Haryanto, yang turut hadir, mengapresiasi gerakan masyarakat ini. Ia menyatakan bahwa keberanian warga patut didukung dengan langkah politik yang konkret.

Kami akan segera berkoordinasi dengan seluruh fraksi untuk membahas kemungkinan penyusunan Perda tentang pengendalian obat Daftar G,” ucap Haryanto.

Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan terkait obat terlarang.

Aksi ini menjadi cerminan bahwa masyarakat tak lagi mau tinggal diam. Di tengah maraknya penyalahgunaan obat keras, para ibu memilih turun ke jalan, mengetuk pintu parlemen, dan menagih janji wakil rakyat.

Suara mereka bukan sekadar protes, tapi jeritan demi menyelamatkan masa depan generasi muda Brebes.(*)

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *