Denyut Nadi Harapan dari Balik Loreng: TNI di Papua

Perbatasan251 Views

Sinak, Papua Tengah – Di balik medan berat dan sunyi Pegunungan Papua, prajurit-prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti menunjukkan wajah lain dari pengabdian. Melalui pelayanan kesehatan gratis yang digelar di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Selasa (24/6/2025), mereka hadir bukan hanya sebagai penjaga batas negara, tetapi juga sebagai penjaga harapan dan pelipur luka.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Letda Ckm Muh. Akbar, Amd.Kep. dari Pos Kout Sinak itu dilakukan di ruang terbuka, di tengah padang ilalang yang berubah seketika menjadi klinik darurat. Warga dari berbagai usia, mulai anak-anak hingga lansia, datang dengan sabar menanti giliran.

“Kami hadir bukan sekadar menjalankan tugas, tapi mengabdi dengan hati. Kesehatan adalah jembatan kepercayaan antara rakyat dan negara, dan kami akan terus merawatnya,” ujar Letda Akbar, lulusan Akper Pelamonia Makassar.

Dengan peralatan medis sederhana dan sikap penuh empati, para personel memeriksa tekanan darah, memberikan pengobatan ringan, hingga mendengarkan keluhan kesehatan warga satu per satu. Dalam suasana penuh kehangatan itu, suara stetoskop menjadi pengingat bahwa negara hadir di setiap detak kehidupan.

Warga Kampung Gigobak menyambut kegiatan ini dengan penuh antusias dan haru. Mama Nina (50), salah satu warga, mengaku tidak menyangka bisa berobat tanpa harus berjalan jauh ke kota.

“Biasanya kami harus jalan kaki ke distrik untuk berobat. Tapi hari ini, abang-abang tentara datang sendiri bawa obat, bawa senyum, bawa perhatian. Beta terharu sekali,” tuturnya.

Bagi sebagian warga, kehadiran TNI lebih dari sekadar pengamanan wilayah. Mereka melihat para prajurit sebagai bagian dari keluarga yang datang di saat sulit, membawa pertolongan, dan mendengarkan dengan hati.

Program pelayanan kesehatan ini merupakan bagian dari kegiatan teritorial Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti yang secara berkala menjangkau wilayah-wilayah terpencil. Kegiatan serupa telah dilaksanakan di beberapa kampung lainnya di Kabupaten Puncak.

“Di tempat seperti ini, kami tidak hanya menjaga batas negara, tapi juga menjaga kehidupan. Ini bagian dari pengabdian TNI,” ujar salah satu anggota tim medis.

Kegiatan ini sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat, terutama di wilayah perbatasan yang masih minim fasilitas. Pengabdian para prajurit tak hanya tertulis dalam tugas, tapi hidup dalam tindakan nyata, di ladang, di tenda darurat, di tengah rumput basah yang menjadi ruang rawat sederhana.

Dalam keheningan pegunungan Papua, di mana suara paling nyaring adalah angin dan desau pepohonan, TNI hadir membawa denyut nadi harapan, dari balik loreng yang tak hanya melindungi, tapi juga menyentuh.(*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *