Dari Perbatasan untuk Indonesia: TNI dan Warga Napan Gotong Royong Bangun Taman Harapan

Perbatasan887 Views

Bikomi Utara, – Di ujung timur Indonesia, di tanah perbatasan yang bersinggungan langsung dengan Republik Demokratik Timor Leste, semangat kebangsaan kembali mewujud nyata. Tak hanya menjaga batas wilayah, personel Satgas Pamtas RI–RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY dari Pos Napan menunjukkan bahwa cinta Tanah Air juga berarti membangun, merawat, dan membersamai rakyat.

Sabtu (17/5/2025), para prajurit TNI yang dipimpin Sertu Guntur bersama tiga rekannya turun langsung ke Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, untuk melaksanakan karya bakti bersama masyarakat setempat. Mereka bergotong royong membangun taman wisata lokal, yang digagas sebagai ruang publik dan pusat rekreasi baru bagi warga, sekaligus sebagai potensi ekonomi desa ke depan.

Di antara cangkul, semen, dan batu, tak ada jarak antara seragam loreng dan baju rakyat. Mereka bekerja bersama, memikul harapan yang sama: menghadirkan tempat berkumpul yang aman, ramah anak, dan memberi peluang bagi kemajuan desa.

Kepala Desa Napan menyambut kehadiran Satgas dengan penuh rasa haru dan bangga.

“Kami sangat berterima kasih kepada anggota Satgas Pos Napan. Mereka hadir tidak hanya menjaga, tetapi juga membangun. Kehadiran mereka mempercepat pembangunan taman ini dan membawa semangat gotong royong yang mulai memudar,” ungkapnya, Minggu (18/5/2025).

Pembangunan taman wisata ini bukan sekadar urusan infrastruktur. Ini adalah manifestasi kehadiran negara di batas terluar, wujud komitmen bahwa setiap jengkal tanah Nusantara adalah bagian dari tubuh Indonesia yang tak terpisahkan. Para prajurit dari Pos Napan membuktikan bahwa tugas menjaga perbatasan juga berarti menjaga kehidupan, harapan, dan masa depan anak-anak desa.

Satgas Pamtas RI–RDTL Yonarhanud 15/DBY hadir tak hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai sahabat rakyat, sebagai penyambung tangan negara yang bekerja dalam senyap, menyatu dengan denyut nadi kehidupan masyarakat perbatasan.

Dari perbatasan, mereka menanam harapan. Untuk Indonesia, mereka merawat semangat persatuan. Dan di Napan, taman itu bukan hanya akan tumbuh sebagai ruang wisata, tetapi juga sebagai monumen kecil dari cinta besar pada Ibu Pertiwi.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *