Dari Margorejo untuk Indonesia: Bima Arya Saksikan Kebangkitan Ekonomi Desa Lewat Kopdes Merah Putih

POLITIKANA754 Views

 

Kendal, – Di tengah semilir angin dan riuh aktivitas warga Desa Margorejo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, sebuah babak baru dalam perjalanan kemandirian desa tengah ditulis. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, hadir bukan sekadar meninjau — tetapi menyaksikan langsung denyut kebangkitan ekonomi rakyat dari akar rumput: lewat sinergi hebat antara Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Selasa (6/5/2025).

Dengan langkah mantap, Bima menyusuri Lumbung Desa, menyapa satu per satu warga, petani, ibu rumah tangga, dan penggerak ekonomi lokal yang kini menjadi tulang punggung desa. Di hadapan mereka, ia menyampaikan apresiasi penuh atas inisiatif luar biasa yang tumbuh dari semangat gotong royong dan musyawarah warga.

“Model yang lahir di Margorejo ini bukan hanya unik, tapi menginspirasi. Ini bukan sekadar koperasi — ini adalah simbol kedaulatan ekonomi desa. Sebuah karya bersama yang lahir dari niat tulus untuk berdaulat di tanah sendiri,” ujar Bima, suaranya menggema di tengah ruang Lumbung Desa yang dipenuhi semangat optimisme.

Ia menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih bisa menjadi contoh nasional, karena dibentuk dari musyawarah desa dan bersinergi kuat dengan BUMDes. “Ketika desa tak hanya mengelola, tapi juga memimpikan masa depan bersama, di situlah keajaiban ekonomi lokal bisa terjadi,” katanya penuh keyakinan.

Bima juga memaparkan tiga skema pembentukan Kopdes Merah Putih: membangun koperasi dari nol, mengembangkan yang sudah ada, dan menghidupkan kembali koperasi yang sempat mati suri. Semua itu, menurutnya, bisa dipercepat jika desa dan negara bergandengan tangan.

Dari hasil kunjungannya, Bima melihat potensi ekonomi Desa Margorejo seperti peternakan, perikanan, penggilingan padi, pengolahan rajungan, hingga pengelolaan sampah yang bisa menjadi kekuatan besar jika dikelola dengan baik. “Tinggal kita asah lagi kompetensinya. Para pengurus Kopdes ini akan kita latih agar mampu mengelola unit usaha dengan profesional dan berdampak langsung bagi anggota,” ujarnya.

Tak hanya berhenti pada pelatihan, pemerintah pusat juga tengah menyiapkan bantuan modal usaha yang nilainya bisa mencapai Rp 5 miliar per koperasi. Bima menegaskan bahwa ini bukan sekadar bantuan, melainkan investasi negara pada impian desa-desa yang ingin mandiri dan bermartabat.

“Desa bukan lagi obyek pembangunan. Desa adalah subyek, pelaku utama. Dan dari Margorejo ini, kita melihat secercah masa depan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” tutup Bima dengan mata berbinar.

Hari itu, di Desa Margorejo, bukan hanya koperasi yang dibangun — tetapi juga harapan, harga diri, dan keberanian untuk berdiri di kaki sendiri. Dari desa, untuk Indonesia. (*)

 

Editor: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *