Dari Honai ke Honai, TNI Satgas Yonif 700/WYC Bawa Harapan dan Persaudaraan ke Puncak Papua

Komsos341 Views

Puncak, – Kamis (17/07/2025) pagi, suasana Kampung Wako di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan karena cuaca, tetapi karena kehadiran prajurit TNI dari Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti yang datang menyambangi satu per satu honai warga, membawa sembako, senyum tulus, dan semangat persaudaraan.

Dipimpin langsung oleh Danpos Koper, Letda Inf Herman K, Tim 2 dari Pos Kodim Persiapan menggelar kegiatan binter terbatas berupa anjangsana ke rumah-rumah penduduk, termasuk warga asli dan para pengungsi dari wilayah konflik. Bukan kunjungan formal biasa, tapi pendekatan penuh kehangatan yang membangun jembatan hati antara TNI dan rakyat Papua.

Honai demi honai mereka datangi. Dimulai dari kediaman Bapak Dekinus dan Ibu Gode Magi yang terletak di samping kantor desa, dilanjutkan ke rumah Kepala Kampung, Bapak Tatak Walker, bersama istri dan anaknya, Gita. Di belakang gereja, mereka menemui keluarga Bapak Cimiku dan Ibu Slipa. Bahkan, pengungsi dari Tanah Merah seperti Ibu Komala Maju dan Bapak Abu Wakara, serta Mama Kogoya yang tinggal di samping gereja, tak luput dari perhatian.

Dalam setiap kunjungan, senyum prajurit TNI bertemu tatapan haru para penghuni honai. Tak sekadar membawa paket sembako, mereka hadir dengan empati yang nyata, mendengar cerita, menenangkan hati, dan meyakinkan bahwa mereka tidak sendiri.

“Kami datang bukan hanya membawa bantuan, tapi juga membawa harapan dan rasa persaudaraan. Ini bukan sekadar tugas, tapi bagian dari komitmen kemanusiaan kami,” ujar Letda Inf Herman K, matanya berkaca saat menyampaikan pesan itu kepada warga.

Bantuan sembako yang dibagikan langsung oleh prajurit pun disambut antusias. Ada rasa syukur, ada ketulusan. Kepala Suku Kampung Wako, Bapak Koteka, bahkan tak mampu menyembunyikan emosinya.

“TNI datang tidak hanya untuk keamanan, tapi juga membawa kepedulian. Kami merasa dihargai, diperhatikan. Semoga tali persaudaraan ini makin kuat,” ucapnya haru.

Langkah kecil dari honai ke honai ini menjadi simbol kuat bahwa kemanunggalan TNI dan rakyat bukan slogan kosong. Di tanah Papua yang masih menyimpan banyak cerita pilu, kehadiran Satgas Yonif 700/WYC menyiratkan harapan baru: bahwa negara hadir, bahwa mereka tak ditinggalkan.

Dari lembah hijau Puncak hingga bilik-bilik honai sederhana, semangat gotong royong dan kepedulian kembali hidup. TNI bukan sekadar penjaga batas dan perdamaian, mereka adalah saudara dalam arti yang sesungguhnya.(*)

(Bro/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *