Dari Hati untuk Papua: Satgas Yonif 642/Kps Renovasi Ruang Klasis Gereja Sion demi Anak-Anak Kiruru

Religiusitas341 Views

Kaimana, – Di tengah rimbun alam Papua Barat, di sebuah kampung kecil bernama Kiruru, semangat gotong royong kembali hidup. Bukan sekadar membangun ruang, tapi merajut harapan, membangun masa depan. Itulah yang dilakukan prajurit Satgas Pamtas Kewilayahan Yonif 642/Kps, Pos Teluk Etna, saat mereka turun tangan merenovasi ruang klasis Gereja Sion. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 1 Juni 2025, dan meninggalkan jejak kasih yang dalam di hati warga setempat.

Ruang klasis yang sedang direnovasi bukanlah bangunan biasa. Di sanalah, nantinya suara tawa dan doa anak-anak Kampung Kiruru akan bergema. Tempat ini akan menjadi ruang pertemuan jemaat sekaligus ruang belajar bagi anak-anak yang tinggal jauh dari fasilitas pendidikan formal. Sebuah oase kecil di tengah keterbatasan.

Tanpa banyak seremoni, para prajurit dari Pos Teluk Etna menyingsingkan lengan baju. Bersama para tukang lokal dan warga kampung, mereka mengangkat batu, mencampur semen, dan menyusun bata dengan penuh semangat. Tak ada jarak antara seragam loreng dan sarung lusuh. Yang ada hanyalah tangan-tangan yang bekerja dalam satu irama: irama persaudaraan.

“Kami tidak hanya datang membawa tugas, tapi juga hati. Karena anak-anak di sini layak mendapatkan ruang yang layak untuk belajar dan bertumbuh,” ujar salah satu personel Pos Teluk Etna dengan mata berkaca-kaca.

Warga kampung pun menyambut dengan antusias. Bagi mereka, kehadiran Satgas Yonif 642/Kps bukan sekadar soal keamanan. Ini tentang kepedulian yang tulus, tentang membangun kepercayaan yang bertahun-tahun disiram oleh kerja nyata.

“Terima kasih karena sudah bantu kami bukan hanya jaga kampung, tapi juga bangun tempat anak-anak kami bisa belajar dan gereja bisa berkumpul. Semoga kebersamaan ini terus ada,” ujar seorang warga, memandangi bangunan yang mulai berdiri dengan senyum haru.

Kegiatan ini bukan yang pertama, dan tentu bukan yang terakhir. Satgas Yonif 642/Kps berkomitmen untuk terus hadir sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Papua, bukan hanya sebagai penjaga batas, tetapi juga pelayan harapan.

Di Kiruru, mereka tidak hanya membangun dinding dan atap, tapi juga merajut cerita. Cerita tentang anak-anak yang kelak bisa membaca lebih baik, memahami lebih banyak, dan bermimpi lebih tinggi—semua berawal dari ruang kecil yang dibangun bersama, dengan kasih yang besar.(*)

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *