Dari Hati ke Hati di Tanah Papua: TNI dan Jemaat GKI Satukan Langkah dalam Iman

Religiusitas453 Views

Jayawijaya, – Di balik pegunungan yang sunyi dan langit pagi yang biru pucat, suasana hangat terasa mengalir dari dalam Gereja GKI Jemaat Damai, Kampung Bolakme, Distrik Bolakme, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (11/5/2025). Suara nyanyian pujian terdengar merdu, bersahut-sahutan dengan suara doa yang khusyuk. Di antara para jemaat yang duduk berdoa, tampak barisan prajurit berbaret hijau dari Satgas Yonif 641/Bru Pos Bolakme. Mereka tidak datang dengan senjata, tetapi membawa hati yang terbuka, menyatu dalam ibadah yang penuh haru.

Kehadiran para prajurit TNI dalam ibadah Minggu ini bukanlah pemandangan baru. Setiap pekan, mereka rutin meluangkan waktu untuk hadir bersama masyarakat, bersujud dalam doa dan menjalin kasih yang lebih dalam. Di tanah yang dulu hanya dikenal lewat kabar dingin dan sunyi, kini tumbuh benih kehangatan yang nyata: kehadiran TNI yang bukan hanya penjaga keamanan, tetapi juga sahabat iman dan saudara sebangsa.

Danpos Bolakme, Lettu Inf Jhon Arthur Hamonangan Sinaga, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud toleransi dan komunikasi yang tulus antara prajurit dan warga.

“Kami datang bukan hanya untuk menjaga wilayah, tapi juga untuk menjaga rasa—rasa damai, rasa persaudaraan, rasa saling percaya. Ibadah bersama ini mempererat hubungan kami dengan warga Bolakme dan menciptakan suasana yang penuh kasih,” ujarnya.

Setelah ibadah, suasana semakin hangat dalam sesi silaturahmi. Anak-anak tersenyum malu-malu saat disapa, para ibu menyuguhkan senyum tulus, dan para tetua kampung tak segan merangkul prajurit seperti anak sendiri. Tidak ada jarak. Yang tersisa hanyalah rasa haru dan syukur karena di tengah perbedaan, mereka bisa duduk bersama dalam damai yang nyata.

Gembala Gereja GKI Damai, Bapak Nas Tabuni (51), menyampaikan ungkapan hatinya dengan penuh emosi.

“Kami terharu. Walaupun kami berbeda rambut dan kulit, tetapi darah dan hati kita tetap satu. Bapak-bapak TNI datang bukan hanya membawa pengamanan, tetapi juga kasih sayang. Setiap minggu kaki mereka menginjak lantai gereja ini untuk berdoa bersama kami. Itu bukan hal biasa. Itu bukti bahwa Tuhan bekerja lewat banyak cara,” ungkapnya, suaranya bergetar menahan haru.

Dari hati ke hati, dari doa ke doa, langkah kecil di gereja ini adalah bukti bahwa damai bisa dirawat bersama. Di tanah yang jauh dari sorotan media, kasih sedang bertumbuh. Dan TNI, dalam balutan lorengnya, kembali membuktikan bahwa mereka bukan hanya pelindung wilayah—tetapi juga penjaga rasa kemanusiaan.

(Barat/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *