Fak-Fak, – Di tengah kehidupan sederhana warga Kampung Warisa Mulya, Kabupaten Fak-Fak, seberkas harapan hadir dalam bentuk yang mungkin terlihat kecil, tetapi bermakna besar: sebungkus sembako dari tangan prajurit TNI. Bukan sekadar bantuan logistik, melainkan simbol kepedulian dan kasih sayang yang tulus dari Satgas Pamtas RI–PNG Kewilayahan Papua Barat, Yonif 642/Kapuas.
Dipimpin oleh Wadanpos Tomage, Serda Frissa Suprian, para prajurit dari Pos Tomage menyusuri jalanan kampung dengan senyum dan pelukan hangat, menyapa warga satu per satu, menyerahkan sembako, dan mendengarkan cerita kehidupan mereka. Di hari yang sunyi, Minggu (11/5/2025), kampung yang biasanya tenang menjadi saksi hadirnya cinta dalam bentuk paling sederhana: perhatian.
Bagi masyarakat Warisa, bantuan sembako bukan hanya soal beras dan minyak goreng—ia adalah pengakuan bahwa mereka tidak dilupakan. Dalam peluh yang jatuh di ladang, dalam kepasrahan menghadapi harga kebutuhan pokok, ada secercah penghiburan karena ada yang peduli.
“Kami datang bukan hanya membawa sembako,” ujar Serda Frissa, lirih namun pasti. “Kami datang membawa pesan: bahwa TNI selalu ada untuk rakyat, kapan pun dan di mana pun.”
Kegiatan berbagi ini bukan yang pertama, dan bukan yang terakhir. Tapi setiap senyuman yang tercipta, setiap tangan yang menjabat erat, selalu menjadi kisah baru yang menyentuh hati.
Salah satu warga, Bapak Ruth Lamber (38), menatap bingkisan di tangannya dengan mata berkaca-kaca.
“Saya tidak tahu harus bilang apa. Terima kasih, Bapak TNI. Sembako ini sangat bermanfaat. Tapi yang lebih penting, kami merasa tidak sendiri. Kami merasa dihargai,” ucapnya, didampingi istrinya, Ibu Raniah (34), yang tak kuasa menahan air mata.
Bagi prajurit TNI, tugas menjaga perbatasan tak hanya soal senjata dan patroli, tapi juga menjaga kemanusiaan. Menjaga agar tidak ada rakyat yang merasa ditinggalkan, apalagi diabaikan.
Karena di Kampung Warisa, sembako bukan hanya tentang makan hari ini. Ia adalah jembatan hati—antara rakyat dan tentaranya. Antara mereka yang datang bertugas dan mereka yang menetap menjaga kehidupan.
(Barat/Sulaiman)