Boyolali, – Suasana hangat pagi itu terasa di Dukuh Sentul, Desa Talakbroto, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Di antara tenda sederhana dan aroma masakan yang mengepul dari tungku, sejumlah warga tampak antusias menyambut peresmian Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin (3/11/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Danramil 12/Simo Kapten Inf Hariyanto, yang hadir mewakili Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, S.E. Dalam sambutannya, Hariyanto menyampaikan apresiasi atas inisiatif warga dan pemerintah daerah yang berupaya meningkatkan ketahanan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil.
“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya Dapur Makanan Bergizi Gratis ini. Semoga kegiatan ini dapat membantu meningkatkan gizi masyarakat dan menurunkan angka stunting di Kecamatan Simo,” ujarnya.
Kapten Hariyanto menuturkan, keberadaan Dapur MBG merupakan bagian dari implementasi program nasional pemenuhan gizi yang digagas oleh Badan Gizi Nasional di bawah koordinasi pemerintah pusat. Program ini bertujuan menjamin akses makanan sehat bagi kelompok masyarakat rentan serta meningkatkan kualitas gizi masyarakat secara berkelanjutan.
“Dapur MBG ini menjadi contoh konkret bahwa upaya membangun bangsa bisa dimulai dari hal sederhana, memberikan makanan sehat bagi yang membutuhkan,” katanya.
Selain dihadiri aparat TNI, kegiatan tersebut juga melibatkan unsur pemerintah desa, kader posyandu, serta para relawan gizi dari masyarakat setempat. Mereka bahu membahu menyiapkan menu bergizi, mulai dari sayur, lauk berprotein tinggi, hingga buah segar, yang akan dibagikan secara gratis kepada warga kurang mampu dan anak-anak berisiko stunting.
“Dengan adanya dapur bergizi ini, masyarakat diharapkan memiliki akses yang lebih baik terhadap makanan sehat. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk turut membangun kesejahteraan warganya,” imbuh Hariyanto.
Peresmian dapur bergizi itu menandai langkah kecil yang bermakna besar. Di tengah upaya pemerintah menekan angka stunting nasional, sinergi lintas pihak mulai dari pusat hingga desa, menjadi kunci utama keberhasilan.
Kini, di Desa Talakbroto, dapur sederhana itu bukan sekadar tempat memasak. Ia menjadi simbol kepedulian dan gotong royong warga dalam memastikan generasi mendatang tumbuh sehat, kuat, dan berdaya.(*)
(Agus Kemplu/Sulaiman)











