Danrem 081/DSJ Ajak Lestarikan Budaya di Gelar Suroan Madiun: Keberagaman Adalah Kekuatan Bangsa!

Kultural263 Views

Madiun, – Nuansa sakral dan semarak budaya terasa kental di Padepokan Seni Kirun, Desa Bagi, Kecamatan Nglames, Kabupaten Madiun, pada Minggu (13/7/2025). Gelar Budaya Suroan yang digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah tak hanya menjadi ruang ekspresi seni tradisional, tetapi juga momentum memperkuat identitas kebangsaan.

Turut hadir dalam acara tersebut Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto. Dengan balutan busana adat, Untoro tampak membaur bersama warga, menikmati sajian budaya sekaligus menyampaikan pesan kebangsaan yang kuat.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini. Pelestarian budaya bukan hanya tentang mempertahankan warisan leluhur, tapi juga menjaga jati diri kita sebagai bangsa,” ujar perwira TNI AD lulusan Akmil 1998 itu.

Menurut Untoro, Indonesia adalah negara besar yang dianugerahi keragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke. Dalam keberagaman itu, tersimpan kekuatan yang justru harus menjadi perekat, bukan pemisah.

“Keberagaman ini adalah kekayaan sekaligus identitas kita. Jika dirawat dengan baik, ia bisa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

Dalam pandangan Untoro, setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang mencerminkan kearifan lokal masyarakatnya. Justru dari situlah Indonesia bisa berdiri tegak sebagai satu bangsa yang besar.

“Budaya adalah warisan tak ternilai. Ia menyimpan nilai-nilai luhur, pengetahuan, serta tradisi yang membentuk karakter bangsa,” katanya.

Ia menambahkan, dengan melestarikan budaya lokal, bangsa Indonesia menjaga ciri khas yang membedakannya dari bangsa lain di tengah arus globalisasi yang terus menggerus batas-batas identitas.

Acara Gelar Budaya Suroan diisi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional seperti jathilan, reog, tari-tarian khas Madiun, hingga doa bersama menyambut tahun baru Islam. Warga tampak antusias, memenuhi halaman padepokan sejak pagi hari, menunjukkan betapa kuatnya akar budaya masih tertanam di masyarakat.

Gelar budaya ini tak hanya menjadi panggung seni, tetapi juga menjadi ruang temu antargenerasi, di mana nilai-nilai luhur ditransmisikan dari para seniman sepuh kepada anak-anak muda. Kolonel Untoro berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan dunia pendidikan.

“Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Ini adalah tugas bersama,” pungkasnya.(*)

(Arwang/Sulaiman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *